7 Cara Menghormati Orang Tua Lanjut Usia

menghormati-orangtua-lanjut-usiaMungkin banyak dari pembaca yang memiliki orangtua yang sudah berusia lanjut. Mereka mungkin tinggal jauh di panti jompo, atau mungkin juga tinggal bersama Anda. Anda mungkin sangat mengasihi ayah dan ibu Anda dan bersyukur atas umur panjang mereka, atau mungkin Anda sangat terluka karena telah dibesarkan dengan buruk sehingga Anda sudah lama sekali tidak bertemu mereka. Bagaimana pun keadaan Anda, kita semua memiliki satu hal terhadap ayah dan ibu kita: rasa hormat.     

Allah telah menuliskan perkataan ini dengan tangan-Nya sendiri di atas loh batu di gunung Sinai: “Hormatilah ayah dan ibumu.” Bagaimana kita melakukan hal ini? Pertama-tama ingatlah bahwa “menghormati” bukanlah soal perasaan semata. Anda tidak perlu menunggu sampai mengalami arus perasaan hangat dulu untuk mengambil langkah-langkah menghormati orangtua berikut ini:

  1. Ungkapkanlah penghargaan melalui catatan ucapan terima kasih yang secara spesifik menyebutkan tentang tindakan, kegiatan, dan kebaikan orangtua Anda yang memberi dampak positif dalam kehidupan Anda. Kalau perlu Anda bisa meminta jasa seorang ahli kaligrafi untuk menuliskannya. Persembahkanlah dalam bentuk yang dapat diberi bingkai dan disimpan. Bahkan orangtua yang mengabaikan anaknya pun telah melakukan beberapa hal yang benar. Akuilah hal ini setulus mungkin.
     
  2. Berikanlah hadiah kehadiran. Berkat kemajuan teknologi, kita sekarang memiliki banyak cara untuk memberikan waktu. Namun jika memungkinkan, mengunjungi langsung adalah yang terbaik. Meskipun hubungan telepon, kartu atau bahkan sms sederhana yang bertuliskan “Teringat ayah/ibu hari ini” juga dapat mengungkapkan perhatian dan menghilangkan kesepian yang banyak dirasakan orang lanjut usia. Berusahalah juga untuk menghubungkan anak-anak Anda dengan kehidupan kakek-nenek mereka. Bahkan ketika orangtua Anda tidak mau mengenal anak-anak Anda, seperti yang dilakukan ayah saya, usaha Anda berharga untuk kepentingan anak-anak Anda.
     
  3. Berusahalah untuk memahami mereka. Kita sangat ingin dimengerti oleh orangtua kita. Namun sekalipun hal ini tidak terjadi sesuai harapan kita, sudah waktunya bagi kita untuk mengubah fokus  dengan memahami mereka. Tunjukkan minat pada masa lalu mereka, cerita-cerita dan foto-foto mereka. Bagaimanapun, semua itu adalah kisah keluarga Anda juga. Jika memungkinkan, rekamlah kisah-kisah kenangan keluarga yang bisa dinikmati orang lain. Jika orangtua terus-menerus menuntut perhatian untuk bercerita, sediakan waktu yang masuk akal untuk membuat hal ini terjadi. Dengarkanlah mereka dengan menunjukkan rasa hormat dan penghargaan.
     
  4. Libatkanlah mereka dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masa depan dan perawatan mereka, setiap kali memungkinkan. Banyak orang tua mengalami perasaan tidak berdaya atas hidup mereka sendiri. Sediakan waktu untuk mendengarkan kesusahan mereka dan tanggapilah mereka. Sekalipun Anda harus bertindak bertentangan dengan harapan mereka, buatlah mereka merasa didengar dan dilibatkan dalam setiap keputusan yang diambil.
     
  5. Dukunglah mereka secara finansial, semampu Anda. Anda tentu sudah tahu alasannya: Mereka sudah lebih dahulu memelihara hidup Anda. Itu saja sudah cukup. Sekarang tambahkanlah makanan, tempat tidur, pelajaran musik, pertandingan basket, proyek-proyek sains, dan lain-lainnya. Namun sekalipun Anda tidak banyak mendapatkan hal-hal ini, Allah dengan jelas tetap berkata kepada Anda, “Jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.” (I Timotius 5:8).    
     
  6. Dengan tulus mintalah mereka mengampuni Anda atas kekhilafan, kelemahan dan pemberontakan Anda di masa lalu dan juga andil Anda dalam persoalan yang terjadi di antara Anda. Kerendahan hati akan menyembuhkan kedua belah pihak.
     
  7. Ampunilah mereka. Jika keenam saran di atas terasa mustahil bagi Anda, baliklah daftar itu dan mulailah dari yang ketujuh ini. Bebaskan orangtua Anda dari “utang-utang” mereka pada Anda. Kita bukan saja diperintahkan untuk melakukan hal ini, kita juga harus mengerti bahwa mereka tidak bisa membayar kembali utang-utang itu – mereka sendiri seringkali sudah bangkrut. Jadi sampaikanlah pada mereka anugerah kemurahan yang telah diberikan pada kita oleh Allah sendiri. Hal ini bukan saja akan membebaskan mereka, tetapi juga akan membebaskan kita dari bertindak sebagai hakim dan mengadili mereka. Penghakiman adalah hak Tuhan. Carilah konseling jika Anda membutuhkan pertolongan dalam hal ini. Dan mulailah datangi orangtua Anda dengan kemurahan dan hikmat yang sekarang dapat diberikan masa lalu kepada Anda. Belajarlah dari saya: saya tidak menghormati ayah saya yang jahat sampai tahun terakhir hidupnya. Dan saya sangat menyesalinya. Jangan menunggu selama saya. Hormatilah orangtua Anda sekarang juga.

 

Leslie Leyland Fields