Pengganjal Bacaan Alkitab Setahun Saya
(Renee Oglesby)
Bagaimana saya akhirnya mengatasi perasaan terintimidasi oleh firman Tuhan
Ketika kita melihat semua bukti sejarah, ketika kita mendengar tentang orang-orang yang bekerja keras mengabdikan hidup mereka bagi Tuhan Kitab ini, ketika kita mengetahui bahwa Tuhan secara terencana berusaha memberikan firman-Nya pada kita, dan ketika kita memahami bahwa Tuhan yang mengasihi kita memilih berbicara pda kita melalui Alkitab, kita tak dapat berbuat apa-apa selain memuji Dia atas kesetiaan-Nya.
Meskipun saya orang yang sangat gemar membaca, saya pernah merasa terintimidasi selama bertahun-tahun dengan ide membaca seluruh Alkitab dari awal sampai akhir. Tetapi pada akhirnya saya menerima tantangan untuk membaca seluruh Alkitab dalam setahun mulai dari tanggal 1 Januari, dengan memakai cara tradisional yang membaca urut dari kitab Kejadian sampai Wahyu. Dan segalanya berjalan lancar selama beberapa waktu. Kitab Kejadian itu menakjubkan––permulaan-permulaan selalu menggairahkan, dan permulaan segala sesuatu adalah kisah yang menggetarkan, yang menyingkapkan banyak hal tentang karakter Tuhan dan sifat manusia. Lalu, kisah keluaran di kitab Keluaran, dalam segala hal, adalah sebuah kisah kepahlawanan yang menarik. Relasi antara Tuhan dengan umat-Nya yang tegar tengkuk adalah hal yang dapat saya pahami dengan mudah.
Namun, semakin jauh saya masuk ke dalam Perjanjian Lama, semakin saya mulai kehilangan momentum. Menjelang akhir kitab Keluaran, saya membaca tentang kain bulu kambing, kayu akasia, ornamen-ornamen eksotis serta bahan-bahan bangunan lainnya untuk Kemah Suci. Peraturan-peraturan yang sangat rinci di kitab Imamat setelahnya, lalu angka-angka yang tampaknya tak pernah berakhir dalam kitab Bilangan, semakin tak mudah dicerna, meskipun dengan alasan yang sangat berbeda. Tetapi saya terus maju, sampai saya terantuk pada “polisi tidur” (pengganjal) Bacaan Alkitab Setahun saya.
Awal kitab 1 Raja-Raja cukup mudah—sampai orang-orang dengan nama-nama yang sulit dieja seperti Elihoref, Elon-Bet-Hanan, dan Ben-Abinadab muncul di pasal 4. Pasal 6 berisi ukuran-ukuran dan komposisi yang tepat untuk setiap dinding, pintu, dan lantai bait suci yang baru. Ukir-ukiran, kerub-kerub, dan pintu-pintu bercorak tanaman di rumah Salomo juga dijelaskan dengan sangat rinci. Saya membaca ukuran hasta setiap balok, jendela, dan pilar, tetapi gambaran mental saya tentang bangunan ini tidak berkembang. Akhirnya, perkataan-perkataan itu tidak “nyambung” dengan orang-orang atau tempat-tempat yang dimaksud, dan saya tidak tahu apa seharusnya yang saya pelajari dari rincian-rincian itu. Saya terhenti di kitab 1 Raja-raja untuk beberapa waktu yang tidak nyaman, dan kemudian menyerah sepenuhnya.
Sejak usaha pertama saya yang gagal, orang-orang pintar di Tyndale House Publishers menjadi tersentak oleh fakta bahwa meskipun menjadi tujuan banyak orang, membaca seluruh Alkitab merupakan tantangan bagi sebagian dari kita. Ketika saya pertama kali menemukan salinan daftar Bacaan Alkitab Setahun mereka, penyusunan pembacaan Alkitab selama 365 hari dengan pasal-pasal dari kitab-kitab Perjanjian Lama dan Baru, ditambah beberapa Mazmur dan Amsal, terasa revolusioner. Sekarang sudah ada berbagai, yang mencantumkan tema-tema dan mengakomodasi cara-cara yang bisa Anda pilih untuk mencapai sasaran pembacaan Alkitab Anda.
Membaca beberapa pasal setiap hari dengan cerita-cerita yang berbeda dari bagian-bagian Alkitab yang berbeda, mungkin bukan cara yang paling efektif dalam memahami narasi yang begitu luas. Bacaan Alkitab Setahun yang disusun, misalnya, mungkin dimulai dengan beberapa peraturan tentang suku Lewi yang tak mungkin-diikuti sampai ke mazmur pujian, dilanjutkan dengan kata-kata hikmat, dan akhirnya tugas bacaan hari itu ditutup dengan pengajaran Yesus tentang Hukum pertama, kedua dan Hukum Yang Terutama, di Matius 22:35-39. Pada hari lain, pembaca mungkin menemukan nubuat-nubuat Perjanjian Lama tentang kedatangan Juruselamat, yang diikuti dengan penggenapan nubuat-nubuat itu di Perjanjian Baru.
Tetapi ketika saya membacanya, hal yang tak terduga mulai terjadi. Dengan cara membaca yang membagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, Alkitab akhirnya menjadi sebuah kitab yang utuh bagi saya. Pembicaraannya mungkin sangat berbeda-beda, tetapi yang berbicara adalah tetap Tuhan yang sama, dan Roh Kudus yang sama menjalin dan menyatukan semuanya. Yesus yang sama itulah yang diberitakan dari awal sampai akhir, entah itu berupa satu pasal yang menyatakan kebutuhan kita yang sangat besar akan Dia, atau yang menjelaskan keajaiban kelahiran-Nya yang luar biasa, kematian-Nya yang bertujuan, kebangkitan-Nya yang berkemenangan, dan kedatangan-Nya kembali yang akan segera terjadi.
Saya terus berusaha membacanya setiap hari sampai akhirnya tahun itu berakhir bertepatan dengan selesainya pemetaan bacaan Alkitab saya. Tujuan saya tercapai, dan saya tidak lagi merasa terintimidasi oleh rencana-rencana pembacaan Alkitab. Masih ada banyak hal yang tidak saya mengerti tentang cara Tuhan bekerja di dunia ini —atau, dalam hal ini, dalam hidup saya. Dan terkadang ketika teman-teman saya berkata bahwa mereka berniat untuk memulai membaca dari kitab Kejadian dan berusaha melanjutkannya sampai kitab Wahyu, saya mendapati diri saya tertawa dan bertanya, “Apakah kalian sudah memikirkan strategi-strategi lain?” Tetapi, bagaimanapun caranya, atau penyusunan daftar bacaannya, Tuhan semesta alam itulah yang sudah memulai percakapan dengan kita bertahun-tahun yang lalu. Dan Dia masih berbicara saat ini, dan Dia senang ketika kita mendengarkan dan ikut bergabung.