Kehidupan Kedua

Kedua (John VandenOever)

Dibebaskan dari perlakuan buruk untuk menemukan kemerdekaan dalam Tuhan

Kimmy Foulds sudah sembilan kali mencoba meninggalkan suaminya yang kejam, dan sembilan kali pula ia dan kedua anak laki-lakinya dibawa pulang kembali oleh suaminya. Dalam setiap kejadian, kekejaman suaminya makin menjadi-jadi.

Ketika anak-anaknya mulai meniru perlakuan buruk itu, Foulds tahu bahwa tinggal masalah waktu saja untuk ia menjadi statistik. Maka, memasuki usia 28 tahun pernikahannya, saat suami dan kedua anak laki-lakinya sedang berada di lantai atas, Foulds melompat ke dalam mobil seorang teman yang sudah menunggu. Ia terbang ke Iowa dan tinggal bersama ayah ibunya yang sudah lanjut usia.

Hari Minggu pertama di sana, Foulds mendapati orangtuanya menonton tayangan In Touch. Ketika ia lalu bergabung dengan mereka setiap minggu, rasa bersalahnya karena telah meninggalkan keluarga diselesaikan dengan kasih karunia Tuhan. Pada saat itu, Dr. Stanley mengajarkan tentang hal melepaskan yang sehat. Ia sadar, Aku tidak meninggalkan; aku berusaha menyelesaikan. Tidak apa-apa menyingkir dari orang-orang yang berbahaya.

Sebelas tahun berlalu sejak Foulds melihat anak-anaknya. Setelah orangtuanya meninggal, ia kembali ke Florida dan perlahan-lahan mulai muncul di media sosial. Ia merasa terperangkap lagi tahun lalu ketika Badai Ian melanda wilayah Tampa. Ketika air dan pasir menerjang pintu rumahnya, ia berdoa untuk anak-anaknya. Bagaimana jika ia tak pernah bisa menjelaskan banyak hal kepada mereka? Lalu sebuah pesan muncul. Seorang anaknya menemukan profilnya di media sosial dan ingin mengetahui apakah ia selamat. Anaknya berkata bahwa ia memang menyaksikan kekejaman itu, dan sekarang ia sudah bisa memahami semuanya.

“Anda sendirian secara fisik, tetapi Tuhan punya cara untuk menghibur Anda,” katanya. “Ketika hati saya sakit, firman-Nya menjadi jalan terang bagi saya.” Foulds rindu berkumpul lagi dengan anak-anaknya. Tetapi ia tahu waktunya ada di tangan Tuhan. “Banyak orang tidak mau tahu tentang kekerasan dalam rumahtangga, tetapi lalu seseorang tiba-tiba mati. Itu benar-benar terjadi dan hal itu nyata. Saya sangat bersyukur Tuhan menyelamatkan saya dan memberi saya terang matahari setiap hari. Saya tahu Dia menyelamatkan saya dengan suatu alasan.”