Pendalaman Alkitab: Menemukan Tempat Kudus

(Staf In Touch Ministries)

Tak ada tempat seperti … tempat kediaman Tuhan.

Bayangkan bunga anggrek paling indah dan langka yang tumbuh subur di sebuah bejana rapuh dan cacat. Seperti itulah gambaran tentang Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. Rasul Paulus berkata, tubuh orang percaya bagaikan bejana tanah liat yang diisi harta berharga: kehadiran Tuhan sendiri (2 HYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary”KHYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary”orintHYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary”uHYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary”s 4:7). Tuhan pernah berkenan tinggal di bait suci yang dibangun seorang raja, dan sekarang Dia berkenan tinggal di dalam kita. Itulah alasan untuk sukacita yang melimpah dan sekaligus rasa rendah hati yang mendalam.

LATAR BELAKANG

Ketika Korah memimpin pemberontakan melawan otoritas Musa dan Harun, para pemberontak itu dipukul jatuh oleh Tuhan, kehilangan pelayanan mereka yang terhormat di tempat kudus dan juga nyawa mereka. Tetapi anak-anak Korah tidak mati (Bilangan 16:1-50; 26:11). Mazmur 84 berkaitan dengan keturunan mereka, yang kemudian melayani sebagai prajurit, penjaga pintu dan penyanyi.

BACA

MazmurHYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary” 84:1-12

RENUNGKAN

Apa yang benar-benar Anda rindukan saat ini? Berhentilah sejenak untuk merenungkan sebelum melanjutkan lagi.

  • Mazmur 84 dimulai dengan “Betapa menyenangkan … !” (ayat 2). Apa yang membuat pemazmur memilih seruan ini— Heran? Senang? Kagum? Apakah Anda memiliki pengalaman tentang Tuhan yang menimbulkan reaksi serupa?
  • Pemazmur menggambarkan “tempat kediaman” Tuhan itu (ayat 2). Di zaman Perjanjian Lama, Tuhan bertemu dengan umat-Nya di tempat yang tepat – awalnya di sebuah kemah di padang gurun; kemudian, pada masa pemerintahan Raja Daud, Tuhan bertemu mereka di Yerusalem, dan akhirnya di bait suci Salomo di lokasi yang sama. Kemah Suci dihias hati-hati dengan tirai-tirai linen halus, emas dan perak (KeluaranHYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary” 26:1-37), sementara bait suci Salomo merupakan satu keajaiban hasil karya yang luar biasa (1 HYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary”Raja-rajaHYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary” 6:1-38). Tetapi pemazmur tertarik pada hal lain. Apakah obyek sesungguhnya dari merindukan di sini?
  • Burung-burung, seperti halnya manusia, mencari tempat yang aman untuk hidup dan membesarkan anak-anaknya. Apa yang dimaksud Mazmur 84:4 tentang kuasa kehadiran Tuhan bagi orang yang berjalan bersama Dia? Bagaimana hal ini diwujudkan dalam kehidupan Anda sendiri?
  • Setelah orang-orang Yahudi tinggal di Israel, mereka melakukan perjalanan ke Yerusalem untuk mengadakan perayaan-perayaan dan ibadah kudus. Perjalanan ini, yang di ayat 8 disebut sebagai “perjalanan ke Sion,” juga merupakan gambaran kehidupan ilahi, baik yang menggambarkan perjalanan orang-orang kudus Perjanjian Lama maupun orang-orang percaya Perjanjian Baru. Apa yang dikatakan Mazmur 84 pada Anda tentang penderitaan yang tak terelakkan (“Lembah Baka”) dan bagaimana penderitaan itu dialami oleh orang-orang yang percaya Tuhan (ayat 6-7)?

MELANJUTKAN CERITA

Suku-suku Ibrani memiliki berbagai peran yang ditetapkan. Keturunan Korah melayani sebagai penjaga pintu rumah Tuhan (1 HYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary”TawarikhHYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary” 9:19).

  • Korah, nenek moyang para pemazmur, merasa puas melayani di kemah suci Tuhan – arogansi dan kesombongan menjadi kejatuhannya. Tetapi di Mazmur 84, keturunannya (bani Korah) mengungkapkan: lebih baik berada di ambang pintu Rumah Tuhan daripada di tempat lain (ayat 11). Bagaimana sukacita mereka menunjukkan kerendahan hati yang besar?
  • Para pemazmur itu, yang berbicara secara profetik melalui Roh Kudus, meminta Tuhan “melihat perisai kami… memandang wajah orang yang Kauurapi” (ayat 10). Bagaimana perkataan ini merupakan gambaran indah tentang kedatangan Kristus? Apakah menurut Anda ayat ini perlu disertai ucapan yang mengungkapkan rasa syukur tentang melayani? Mengapa?

REFLEKSI

Kerendahan hati sangat diperlukan dalam pelayanan—dan kebahagiaan.

  • Kesombongan dan pemberontakan (entah Anda sendiri atau orang lain) membawa dampak yang merusak. Tetapi karena kasih karunia Tuhan, konsekuensi-konsekuensi ini dapat ditebus. Dan dengan hikmat dari Roh Kudus dapat mengarahkan kita kepada kerendahan hati, yang kemudian menjadi batu loncatan ke dalam damai sejahtera di hadirat-Nya, ketaatan yang penuh sukacita, dan pelayanan yang memuaskan bagi kerajaan-Nya.

MELANGKAH LEBIH LANJUT

Pikirkan bagaimana penerapan studi ini dalam hidup Anda.

Di Perjanjian Lama, Tuhan bertemu umat-Nya di Kemah Suci dan Bait suci yang terbuat dari kayu. Keadaan ini berubah ketika Kristus memenangkan pengampunan dan hidup baru bagi kita. Sekarang orang-orang percaya dapat menjadi tempat kediaman-Nya: “Tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang tinggal di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Tuhan” (1 HYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary”KHYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary”orintHYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary”uHYPERLINK “https://www.intouch.org/read/articles/bible-study-finding-sanctuary”s 6:19). Meskipun tak perlu lagi melakukan perjalanan untuk berada di hadirat Tuhan, pengalaman yang digambarkan di Mazmur 84 masih memiliki kesamaan dengan kita.