Pendalaman Alkitab: Semua Dalam Keluarga
(Staf In Touch Ministries)
Seperti apa menjadi bagian dari keluarga Tuhan itu?
Jika Anda mencari kata kewarganegaraan di kamus, Anda mungkin menemukan konsep-konsep seperti kelompok, hak, dan tanggung jawab. Jadi wajar jika kemudian dalam suratnya kepada jemaat Efesus, Paulus memakai kata ini untuk menjelaskan status kita dalam kerajaan Tuhan. Tetapi ia juga menggunakan kata lain: keluarga, yang memungkinkan adanya keintiman “ikatan-darah” antara kita dengan Tuhan dan sesama orang percaya. Itulah keluarga—dan di dalam keluarga-keluarga, kasih sangat alami dan penting.
LATAR BELAKANG
Para ahli percaya rasul Paulus dipenjarakan ketika ia menulis surat kepada orang Kristen di Efesus. Dalam ayat-ayat Pendalaman Alkitab hari ini, ia berbicara fasih tentang kebenaran-kebenaran kekal keselamatan kita.
BACA
RENUNGKAN
Ingatlah kembali sukacita yang Anda rasakan ketika pertama kali memahami keajaiban penebusan.
- Kata dahulu muncul dua kali di ayat 1-3. Menurut Anda, perbedaan apa yang sedang ditekankan Paulus?
- Rasul itu menulis bahwa sebelum diselamatkan, orang percaya bukan saja orang durhaka, tetapi juga benar-benar telah mati, kata lain yang muncul dua kali (di ayat 1 dan 5). Ia menggunakan kata Yunani nekrous, yang berarti “mayat,” yang memperkuat pengertian bahwa ini bukan sekadar kiasan. Sulit memahami betapa besarnya kebutuhan kita akan Yesus, tetapi merenungkan dengan sukacita pengalaman kita dalam hal ini akan membawa manfaat – bahkan menyegarkan dan menggairahkan. Menurut Anda mengapa Paulus menjelaskan misteri ini sedemikian rinci kepada orang-orang percaya di gereja yang dewasa? Bagaimana jawaban Anda juga bisa diterapkan dalam hidup Anda sendiri?
- Yesus berkata bahwa mengasihi sahabat sangat berbeda dengan mengasihi musuh, dan untuk bisa mengasihi musuh berarti harus menjadi seperti Kristus (Lukas 6:32-35). Cermatilah dengan jujur situasi-situasi terkait dalam pengalaman Anda. Secara realistis, hal-hal apa yang menghalangi kita menyikapi orang lain seperti Yesus? Paulus mengingatkan bahwa kita dahulu juga musuh yang dikasihi Allah (Efesus 2:2). Perasaan apa yang dimunculkan perkataan ini di hati Anda?
- Karena kasih-Nya, Tuhan memberikan kasih karunia yang dibutuhkan untuk memindahkan kita dari maut kepada hidup, bahkan ketika kita sendiri tidak mampu menginginkannya (ayat 3-5). Periksalah belas kasihan Anda kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Apakah sudah meningkat? Apakah Anda berlandaskan kerendahan hati seperti Kristus? Atau apakah Anda menganggap diri Anda lebih baik dari mereka?
- Meskipun kita telah mati, Tuhan membangkitkan kita dan juga “memberi tempat bersama-sama dengan Dia di surga” (ayat 5-6). Apakah Anda melihat hubungan antara hal ini dengan perkataan Paulus tentang “kekayaan anugerah-Nya yang melimpah-limpah” (ayat 7)?
MELANJUTKAN CERITA
Paulus melanjutkan dengan mengingatkan jemaat Efesus bahwa mereka dahulu juga adalah orang-orang asing yang jauh dari Tuhan—tetapi sekarang sudah begitu dekat.
- Paulus merujuk pada dua macam pemisahan—yang satu antara orang Yahudi dan orang non-Yahudi, dan yang lainnya antara Tuhan dan semua orang yang belum percaya. Bagaimana Kristus menjadi resolusi bagi keduanya (ayat 11-16?
- Meskipun orang Yahudi mendapatkan berkat-berkat tertentu sebagai umat pilihan Tuhan (ayat 12), ayat-ayat selanjutnya menjelaskan bahwa di dalam keluarga ikatan-darah-Nya, tidak ada kelompok-kelompok yang lebih disukai. Sebagai orang percaya, kita semua sudah menjadi “satu manusia baru” dan “dibangun bersama-sama,” dengan akses yang sama “dalam satu Roh kepada Bapa” (ayat 15, 22, 18). Apa dampak pemahaman ini pada perasaan nyaman Anda di dalam tubuh Kristus?
REFLEKSI
- Sebagian orang menyukai kesendirian; yang lain berkembang dalam komunitas. Apa yang membuat kehidupan menjadi utuh?
- Rasa memiliki—yang dapat ditemukan dalam kesendirian dengan Tuhan maupun dalam kesibukan kehidupan jemaat—sangat penting bagi kesehatan kita sebagai manusia. Di dalam Kristus, kita memiliki kesatuan dengan Tuhan dan juga hubungan dengan saudara-saudari dalam Kristus. Anugerah Yesus bukan hanya berupa hadiah hidup kekal yang sangat menarik, tetapi juga damai sejahtera, persekutuan dan keluarga.
MELANGKAH LEBIH LANJUT
Pikirkanlah bagaimana penerapan studi ini dalam hidup Anda.
Apakah Anda mengingat saat-saat awal Anda sebagai orang Kristen? Adakah unsur “wow” dalam ingatan tentang kelahiran baru Anda itu? Mungkin Anda masih sangat muda saat itu sehingga sulit untuk mengingat titik awal Anda. Tetapi saat ini selalu merupakan kesempatan baik untuk merenungkan kebenaran-kebenaran alkitabiah tentang keselamatan dan mengalami keheranan yang penuh syukur. Melakukan hal ini membuat iman kita terus bergairah dan kasih kita semakin kuat. Tetapi di dalam surat Paulus kepada mereka, jemaat Efesus tampaknya sudah melupakan hal ini. Di kemudian hari, Yesus mengungkapkan keluhan tentang mereka: “Engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula! Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan” (Wahyu 2:4-5). Kita semua ingin tahu bahwa kita membawa kesenangan bagi Tuhan. Jadi, hal-hal apa yang harus kita pikirkan?
- Sebelum memberikan teguran yang menyakitkan, Yesus memberikan pujian atas pekerjaan, jerih payah, ketekunan dan kesabaran mereka terhadap persekusi (ayat 2-3). Mungkinkah terlalu berfokus pada usaha-usaha yang mengagumkan ini telah mengurangi penghargaan mereka terhadap Yesus, sehingga mereka meninggalkan “kasih yang semula”? Meninggikan Dia tidak membuat kerugian apa-apa, malah membuat kasih terus menyala. Nikmatilah melakukan hal itu sejenak.
- Kebiasaan membanding-bandingkan dapat menggerogoti kepercayaan diri kita di hadapan Tuhan dan juga mengobarkan kecemburuan yang menyedihkan. Di dalam gereja, kita semua adalah anak-anak Tuhan. Apa yang dapat Anda lakukan untuk mengangkat dan mendukung semua jenis orang percaya?
- Merenungkan keajaiban keselamatan Anda akan membuat Anda dipenuhi Roh Kudus dan memperdalam relasi Anda dengan Tuhan. Selain itu, Anda akan menjadi penghiburan bagi orang Kristen lainnya – dan itu menguatkan seluruh gereja.