Gema-Gema Kekekalan
(Tim Rhodes)
Bagaimana kabar baik masih terus berlangsung
Keguguran lagi. Itulah masa terkelam yang pernah dialami Laura Lynn Crouch dalam hidupnya. Kali ini terjadinya beberapa bulan setelah kehamilannya, dan ia merasa imannya pada Tuhan tergelincir.
Meskipun ia sudah berakar dalam Kekristenan sejak kecil, ketakutan dan pikiran-pikiran ditinggalkan mencengkeramnya. Mengetahui pergumulan batinnya, ayah Crouch membagikan kotbah Dr. Stanley yang berjudul “Is God in Everything?” Ia ingat ia sangat tersentuh ketika pertama kali mendengar perkataan ini: “Kita semua mengalami peristiwa-peristiwa dan situasi-situasi sulit dalam kehidupan. Tetapi kita tahu ada tudung perlindungan di sekitar kita. Tangan Tuhan, pada akhirnya, adalah pemegang kendali final dan mutlak.”
Kotbah itu memberi dampak sangat mendalam sampai menjadi bahan acuan ketika ia melayani orang-orang yang dekat dengannya. Sama seperti ketika ayahnya membagikan kotbah itu kepadanya, ia menghargai kejelasan yang disampaikan kotbah itu kepada orang-orang lain yang sedang membutuhkan—teman yang pacarnya meninggal dalam kecelakaan mobil, kerabat yang mengalami perceraian yang menyakitkan, keponakan yang bergumul dengan keputusan-keputusan tentang masa depan. Dan masih banyak lagi.
“Sobatku, Tuhan ada dalam segala sesuatu,” kata Dr. Stanley dalam kotbah itu, “bahkan dalam hal-hal yang menyebabkan penderitaan dan kesakitan. Dia terlibat dalam setiap aspek hidup kita karena itulah cara Dia menyelesaikan rencana besar-Nya dalam hidup Anda dan saya—menjadikan kita makin serupa dengan gambaran Anak-Nya” (Roma 8:29).
Bagaikan aliran sungai yang mengairi daratan, kata-kata Dr. Stanley terus-menerus membawa kehidupan dan kesegaran. “Prinsip bahwa Tuhan ada di sini [menyertai kita] mengubah cara pandang saya tentang segala sesuatu,” Crouch berkata. “Dia tidak menyia-nyiakan tetesan air mata. Dia memakai segala sesuatu ‘untuk mendatangkan kebaikan’” (Roma 8:28).