Untuk Saat Seperti Ini

(Pendalaman Alkitab Staf In Touch Ministries) 

Apakah menjadi anggota kerajaan benar-benar sangat hebat? Ratu Ester kemungkinan tidak akan berkata begitu. Ia mungkin malah setuju dengan pendapat penulis abad ke-18, Hannah More—bahwa memakai mahkota membuat orang “tenggelam di bawah beban sorotan yang luar biasa!” Meskipun kitab Ester dalam Alkitab terbilang tidak biasa karena tidak pernah menyebutkan nama Tuhan, tampak jelas bahwa sang ratu menyadari kewajibannya untuk melindungi umat-Nya.

LATAR BELAKANG

Dengan bantuan sepupunya, Mordekhai, Ester—gadis Yahudi cantik yang tinggal di Persia—terpilih menjadi ratu untuk Raja Persia yang bernama Xerxes (Ahasyweros). Meskipun perannya sangat istimewa, Ester tetap tunduk pada tindakan-tindakan berbahaya dan ketetapan-ketetapan yang tak dapat dibatalkan dari figur yang berkuasa. 

BACA

Ester 4:1-17

RENUNGKAN

Situasi yang menyesakkan merupakan hal lazim bagi umat Tuhan. Tuhan tidak mendatangkan hal buruk pada kita, tetapi Dia akan memakainya untuk memurnikan karakter kita.

  • Tindakan mengoyakkan pakaian dan meratap dengan kain kabung dan abu (ayat 1) sudah tidak familiar, sehingga mudah bagi kita untuk melewatkan saja ayat-ayat Alkitab yang menceritakan tentang hal itu. Tetapi tindakan-tindakan itu hanya dilakukan dalam keadaan duka mendalam, keputusasaan atau pertobatan, seperti dalam kasus ini, ketika orang-orang Persia diizinkan untuk membantai orang-orang Yahudi yang tinggal di antara mereka (Ester 3:13). Cobalah bayangkan emosi-emosi yang dirasakan rakyat Ester itu ketika mereka mengetahui bahwa mereka akan segera dibunuh dengan kejam tanpa alasan. Apakah tindakan Mordekhai menjadi semakin “bergaung keras” jika dilihat dari situasi yang dihadapi umat Tuhan itu? Bagaimana menurut Anda?
  • Dikatakan bahwa ratu Ester “sangat risau hatinya” (4:4). Perkataan Ibrani yang dipakai untuk menggambarkan reaksinya ini berarti “menggeliat kesakitan” dan “gemetar ketakutan.” Bagaimana kesesakan Ester membuat Anda bisa merasa terhubung dengannya, meskipun kedudukannya yang tinggi dan realitanya Anda terpisah sepanjang 25 abad darinya?
  • Apa yang pertama kali dilakukan Ester setelah ia mendengar keputusasaan Mordekhai? Dalam hal apa tindakannya menunjukkan kasih dan kepeduliannya kepada orang lain, meskipun ia sendiri gamang?

MELANJUTKAN CERITA

Mordekhai mendesak Ester untuk memanfaatkan kedudukannya, dengan risiko sangat besar yang bisa menimpa dirinya, untuk menyelamatkan bangsanya.

  • Bacalah kembali ayat 11. Ketika Ester menjelaskan risiko yang akan dihadapinya atas tindakan yang diusulkan Mordekhai, ia menjawab, “Siapa tahu justru untuk saat seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu?” (ayat 14). Bagaimana Mordekhai meminta Ester memandang kedudukan dan pelayanannya? Dapatkah Anda memikirkan suatu situasi ketika suatu pelayanan atau tindakan yang berani (atau mungkin suatu hari nanti) diminta dari Anda karena kedudukan atau berkat yang telah diberikan Tuhan pada Anda?
  • Ketika kita merasa kuat, kesombongan bisa menjadi batu sandungan. Kerendahan hati jarang berpadu dengan kekuasaan, tetapi sangat penting jika kita ingin berhasil di mana pun Tuhan menempatkan kita. Di mana Anda melihat kerendahan hati dalam cerita ini?
  • Di sepanjang bab ini, Ester tidak hanya menunjukkan keberanian dan sikap tidak mementingkan diri, tetapi juga ketegasan, kepemimpinan, dan kesungguhan dalam berdoa. Ia juga menunjukkan kesatuan dengan bangsanya dan kepedulian terhadap mereka. Identifikasilah momen-momen ketika setiap karakteristik ini tampak.

REFLEKSI

Sekalipun pada saat yang paling sulit, kita juga dapat mengatasi ketakutan, berdoa dan bersandar pada Tuhan atas hasil akhirnya.

  • Sebagaimana pada banyak cerita Alkitab, cerita ratu Ester mengajarkan banyak hal yang menginspirasi. Dari cerita ini kita belajar bahwa penderitaan terburuk tidak perlu menghancurkan kita. Dan dengan hikmat, kita dapat memakai berkat-berkat Tuhan sebagai batu loncatan untuk menolong orang lain. Kiranya ini memotivasi Anda untuk berdiri teguh dalam Kristus dan menaati desakan dari Roh Kudus.