Bapa Yang Kekal
(Pendalaman Alkitab Staf In Touch Ministries)
Berapa umur Tuhan? Kapan Tuhan mulai ada? Jawabannya yang menakjubkan adalah Tuhan tidak berumur, Dia tidak berawal – tak pernah ada waktu ketika Dia tidak ada. Bahkan, Tuhan itu melampaui seluruh konsep tentang waktu, sedangkan kita terbatas untuk hidup dalam batas-batas waktu. Sebagai akibatnya, kita tidak dapat memahami kedahsyatan eksistensi Tuhan dan kuasa-Nya. Tetapi hal yang tak dapat dipahami ini sesungguhnya merupakan anugerah besar: Kita dapat bersandar penuh pada Dia yang “jauh melampaui semua yang dapat kita pikirkan dan doakan” (Efesus 3:20).
LATAR BELAKANG
Banyak ayat Alkitab yang menunjukkan naik turunnya para pemimpin dan kerajaan-kerajaan, singkatnya tahun-tahun hidup kita dan bahkan pasang surutnya waktu. Kita terbiasa dengan hal-hal yang terus berubah, tetapi Tuhan tidak pernah berubah, menjadi tua atau lelah.
BACA
Mazmur 90:1-6, 12-14
RENUNGKAN
Pemazmur memakai kiasan-kiasan untuk membantu kita mengenal Tuhan dan diri kita sendiri.
- Yesaya 40:6-7 dan Yesaya 40:21-31 adalah ayat-ayat lain yang menunjukkan hal-hal yang tak sepenuhnya dapat kita mengerti: Kita ini seperti rumput atau bunga di padang yang tumbuh dan kemudian layu dan gugur. Sebaliknya, Tuhan sudah ada jauh sebelum gunung-gunung “dilahirkan” (Mazmur 90:2). Apakah yang dikatakan kiasan-kiasan seperti gunung, debu dan bunga tentang Tuhan dan diri kita? Adakah suatu hal dari alam semesta yang membantu Anda membayangkan ketidakterbatasan Tuhan yang mutlak?
- Mazmur 90:4 berkata bahwa bagi Tuhan seribu tahun itu sama seperti satu hari saja. Meskipun sulit dipahami, mengingat contoh-contoh dari masa kecil mungkin agak memberi pencerahan. Ingatlah betapa saat liburan terasa lama pada hari terakhir sekolah. Atau betapa lamanya penantian akan tibanya hari Natal. Ilustrasi lain apa yang terbersit di pikiran? Bagaimana pandangan Anda tentang menunggu ketika masih kecil dibandingkan dengan persepsi Anda sekarang? Nah, untuk mendapat sedikit gambaran tentang perspektif Tuhan, bayangkan untuk meningkatkan perbedaan itu berkali-kali lipat.
PANDANGAN DARI PERJANJIAN BARU
Rasul Paulus setelah mengakui bahwa Tuhan itu “kekal, tidak nampak dan esa” (1 Timotius 1:17), mengucapkan kata-kata pujian dan penyembahan dan menyatakan bahwa Raja itu layak menerima “hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya.”
- Respons Paulus yang rendah hati terhadap Tuhan yang tidak terbatas adalah menyembah. Pernahkah Anda mengalami kebesaran Tuhan yang mutlak dalam hidup Anda sendiri? Jika ya, jelaskan bagaimana respons Anda.
- Mungkin sulit bagi kita untuk menerima kenyataan bahwa kita sebenarnya hanya mengendalikan sedikit saja hal-hal dalam hidup kita. Bagaimana Anda biasanya menyikapi fakta keterbatasaan Anda sendiri?
- Menyikapi dengan menyembah Tuhan yang kekal saat menghadapi keterbatasan kita sendiri dapat membawa damai dan sukacita. Bagaimana Anda melihat hal ini terjadi dalam hidup dan penyembahan Anda sendiri? Dalam hal apa penyembahan membantu Anda terhubung dengan Tuhan?
REFLEKSI
Mazmur 90 diawali dengan menggambarkan Tuhan sebagai tempat perteduhan semua generasi. Lalu di ayat 14, pemazmur meminta Tuhan mengenyangkan kita dengan kasih setia-Nya yang tak berkesudahan, agar kita bisa memuji dan bersukacita di sepanjang hari-hari kita.
- Tuhan menawarkan untuk menjadi “tempat perteduhan” kita—dengan kata lain, rumah kita. Dalam hal apa Anda sudah membangun hidup Anda di dalam Tuhan? Bagaimana gagasan tentang “Tuhan sebagai rumah” menghibur Anda?
- Pikirkan bagaimana kasih Tuhan yang tak pernah gagal menopang dan mengenyangkan Anda. Dapatkah Anda mengingat saat-saat ketika hal ini menjadi kenyataan di tengah masa sukar?
- Di ayat 12, pemazmur meminta agar Tuhan mengajar kita “menghitung hari-hari” sedemikian sehingga kita beroleh hati yang bijaksana. Seperti apa menghitung hari-hari itu bagi Anda?
- Memikirkan keterbatasan kita dalam terang kebesaran Tuhan merupakan tantangan yang berharga—dan membawa berkat tak terkira: Kita dapat mencari kehadiran Tuhan yang kekal melalui hikmat dan penyembahan, serta merenungkan penyediaan-Nya yang melimpah akan hidup dan kasih.
