Yayasan YASKI untuk yang kedua kalinya sejak tahun 2012, kembali berkunjung ke Pulau Nias di tahun 2017 ini, dan untuk yang pertama kalinya ke Medan dalam memberikan pembekalan melalui Sharing Visi kepada para hamba Tuhan yang datang dari berbagai latar belakang gereja. Jarak tempuh yang cukup jauh dari Jakarta menuju Nias, kami Tim YASKI menjalaninya dengan penuh semangat dan sukacita.
Sharing Visi yang pertama di tanggal 25 Oktober, diselenggarakan di Sekolah Alkitab Nias yang dihadiri sebanyak 77 orang dari kalangan hamba Tuhan dan dari siswa-siswi sekolah Alkitab.
Sharing Visi yang kedua di tanggal 26 Oktober, diadakan di Sekolah Tinggi Teologia Syalom dan dihadiri oleh 90 orang dari kalangan mahasiswa STT, dosen dan juga para Pendeta.
Sharing Visi yang ketiga di tanggal 27 Oktober, diadakan di GPdI Bukit Zaitun di Desa Alasa – Nias Utara sebanyak 79 orang, selain dihadiri para Pendeta, juga dihadiri oleh tokoh masyarakat, Kepala dan Sekretaris Desa, guru-guru, dan juga jemaat gereja.
Tujuan dari Sharing Visi ini adalah membuat wawasan mereka semakin terbuka dan memahami tujuan hidup yang lebih baik melalui pelayanan mereka. Jadi Sharing Visi selama di Pulau Nias ini, dihadiri oleh 246 peserta. Mereka semua begitu antusias dan terbuka wawasannya untuk dapat bangkit, serta ingin membuat program-program untuk kemandirian.
Pada setiap Sharing Visi, membutuhkan waktu 5 atau 6 jam. Materi yang pertama kami bawakan mengenai: “Mengenal Pohon Masalah Beserta Solusinya”. Kemudian kami memberikan contoh-contoh hamba-hamba Tuhan yang sudah berhasil di berbagai daerah. Dan materi terakhir adalah mengenai: “Perubahan Pola Berfikir Para Rohaniawan yang Menuju Transformasi”. Dimana Perintah Agung dan Amanat Agung Tuhan Yesus harus berjalan bersama-sama.
Kedatangan kami yang pertama ke Pulau Nias di tahun 2012, YASKI telah membantu hamba-hamba Tuhan. Dan pada saat ini kami berkunjung kepada dua hamba Tuhan, yaitu Pdt. Yusman Draha dari GPdI Immanuel Hetalu dan Pdt. Juliaman Gea dari GPdI Siloam Lauri. Mereka mendapat bantuan modal 500.000 rupiah. Ternyata kedua hamba Tuhan ini menangkap visi YASKI dan mereka bangkit dari keterpurukkan ekonomi dan telah mengalami transformasi.
Di hari terakhir, tim YASKI melakukan pelayanan Kebaktian Kebangunan Rohani, yang diadakan di GPdI Jemaat Somogia, Desa Somi, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias. Thema dalam KKR ini adalah “Keluarga yang Terpecah, Tidak Dapat Bertahan”. Banyak jemaat yang mendapat berkat rohani pada malam itu dan sebagian dari mereka minta didoakan.
Setelah melakukan pelayanan selama 5 hari di Pulau Nias, tim YASKI bertolak ke Medan, ke daerah Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat. Dan jarak yang kami tempuh ke lokasi selama 3 jam perjalanan darat dari bandara. Pada tanggal 30 Oktober kami juga mengadakan Sharing Visi kepada hamba-hamba Tuhan yang datang dari berbagai organisasi gereja, dan dihadiri oleh 45 peserta. Mereka baru pertama kali mendapatkan Sharing Visi seperti yang kami lakukan ini, dan hamba-hamba Tuhan sangat meresponinya, sehingga mereka juga ingin mengalami transformasi.
Kehadiran Yayasan YASKI bersama dengan hamba-hamba Tuhan di Pulau Nias dan Medan, dapat berjalan bukanlah dari kekuatan kami semata, tetapi juga berkat dukungan, peran serta dan doa dari para donatur, dan dari rekan-rekan hamba Tuhan lainnya. Oleh karena itu Yayasan YASKI terus berupaya dengan kepercayaan semua pihak untuk membantu mereka, menciptakan transformasi komunitas secara holistik, agar terjadi kemandirian dalam ekonomi, sosial, dan rohani.