Berdaya Penuh

(Charles F. Stanley)

Apakah hidup akan berbeda jika kita jalani setiap menit dengan kuasa Roh Kudus?

Bayangkan ini: Hari Senin pagi, Anda merangkak keluar dari tempat tidur dan tidak merasa begitu rohani. Meskipun pelayanan ibadah hari Minggu memotivasi, tetapi semua perasaan dan kekayaan pengalaman itu sudah sirna. Ketika Anda duduk untuk membaca Alkitab, pikiran Anda menerawang dan teks bacaan seperti tidak bermakna. Namun Anda lalu teringat bahwa Yesus mengatakan Roh-Nya akan “mengajarkan segala sesuatu kepada Anda” (Yohanes 14:26), jadi Anda berhenti sejenak dan meminta Tuhan menolong Anda memahami bacaan itu. Perubahan akibat doa ini sungguh luar biasa sekali. Firman Tuhan menjadi hidup, dan pagi Anda menjadi waktu bersekutu dengan Tuhan yang indah ketika Anda berserah pada otoritas-Nya.

Dalam perjalanan menuju tempat kerja, kegusaran yang biasanya muncul terhadap pengemudi kendaraan lain berganti dengan kesabaran yang luar biasa. Di tempat kerja, Anda tetap merasa tenang di tengah situasi-situasi yang menekan, dan bisa bersikap ramah terhadap rekan kerja yang menjengkelkan. Anda bahkan memiliki kesempatan untuk bercerita tentang Kristus kepada seseorang. Dan ketika akhirnya Anda pulang ke rumah dan disambut dengan anak-anak yang bertengkar, Roh Kudus berbisik, “Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah” (Yakobus 1:19), sebelum kata-kata kasar mendapat kesempatan untuk mencuat dari mulut Anda.

Tanpa pekerjaan Roh Kudus, tak seorang pun dari kita dapat hidup konsisten di jalan yang berkenan pada Tuhan. Itu sebabnya Yesus berkata kepada para murid-Nya: “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu” (Yohanes 16:7). Mereka tentu bingung, bagaimana mungkin lebih berguna jika Yesus pergi dari mereka. Tetapi Yesus berkata bahwa Roh Kudus tidak hanya akan menyertai mereka, Dia juga akan tinggal di dalam diri mereka (Yohanes 14:17). Sekarang, hal ini juga bisa Anda alami. Inilah perubahan radikal dari cara kerja Roh Tuhan pada waktu lalu.

Roh Kudus dalam Perjanjian Lama

Di dalam Perjanjian Lama, Tuhan mengutus Roh-Nya kepada individu-individu agar dapat melakukan tugas tertentu. Sebagai contoh, penyertaan Tuhan pada Musa ketika ia memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir (Keluaran 3:12). Tuhan juga memberikan Roh-Nya kepada 70 tua-tua, yang bertugas membantu Musa mengurusi bangsa Israel (Bilangan 11:16-17). Roh Tuhan juga memenuhi Bezaleel dengan hikmat dan keahlian yang ia butuhkan untuk membuat segala perabotan di Kemah Suci (Keluaran 31:1-5).

Setiap kali Tuhan hendak melakukan sesuatu, Dia memberi kuasa dan kemampuan kepada seseorang. Nabi-nabi berbicara ketika Roh memberi mereka pesan Tuhan yang harus disampaikan kepada umat-Nya. Para pahlawan seperti Simson dan Gideon diberi kemampuan untuk mengalahkan musuh-musuh Israel, dan Raja Saul dan Daud disertai Roh untuk memerintah bangsanya. Tetapi, penyertaan Roh itu tidak selalu permanen. Ketika Saul memberontak terhadap Tuhan, Roh Kudus meninggalkan dirinya (1 Samuel 16:14).

Roh Kudus dalam kehidupan Yesus

Tetapi ketika tiba waktunya Anak Yahweh datang ke dunia, kita melihat Roh bekerja dengan cara yang unik. Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes, “Roh Kudus turun dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: ‘Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan’.” (Lukas 3:22). Ini bukanlah awal dari kehadiran Roh Kudus yang tinggal tetap, tetapi urapan yang kelihatan yang menandakan dimulainya pelayanan Juru Selamat kita. Meskipun Yesus itu Tuhan sepenuhnya, Dia memilih bergantung penuh pada Roh Kudus. Itu sebabnya Dia berkata, “Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku” (Yohanes 8:28). Sungguh teladan yang patut ditiru oleh orang-orang yang mengikut Dia.

Namun Yesus tahu akan lebih baik jika Dia hidup di dalam diri umat-Nya daripada Dia terus bersama dengan mereka secara fisik. Menjelang akhir pelayanan-Nya di bumi, Yesus berjanji akan mengutus Dia yang akan bekerja di dalam diri setiap orang percaya. Sesaat sebelum Kristus naik ke surga, Dia memberikan Amanat Agung kepada para pengikut-Nya untuk menjadikan murid di segala suku bangsa (Matius 28:18-20). Namun, karena Dia tahu mereka tidak akan mampu melakukan tugas itu, Dia memerintahkan mereka untuk menanti di Yerusalem untuk menerima kuasa dari surga yang akan turun ke atas mereka (Lukas 24:49).

Roh Kristus yang bekerja melalui gereja-Nya

Selang beberapa hari kemudian, pada perayaan Pentakosta orang Yahudi, Roh Kudus turun di Yerusalem untuk tinggal di dalam diri orang-orang percaya (Kisah Para Rasul 2:1-4). Ketika murid-murid itu dibaptis dengan Roh Kudus, mereka berubah dari orang-orang yang tadinya takut menjadi para pekabar Injil yang berani dan menerima kuasa untuk melaksanakan tugas yang diberikan Yesus kepada mereka. Mereka dikaruniai kemampuan berkata-kata dalam berbagai bahasa yang tak pernah mereka pelajari; sehingga orang-orang dari berbagai suku bangsa dan wilayah yang berkumpul di Yerusalem untuk merayakan Pentakosta dapat mendengar berita tentang Mesias yang bangkit dengan cara yang dapat mereka mengerti.

Dia selalu bersama kita entah kita merasakan-Nya atau tidak

Roh yang penuh kuasa dan mengubahkan yang turun pada hari Pentakosta itu adalah Roh yang hidup dalam diri setiap orang percaya saat ini. Kita sudah dimateraikan sebagai anak-anak Tuhan dan tak perlu takut ditinggalkan ketika kita jatuh dalam dosa. Dia datang bukan karena kita berbuat baik, atau akan meninggalkan kita ketika kita gagal. Namun, karena Dia begitu mengasihi kita dan tidak akan membiarkan hidup kita hancur, kita boleh yakin bahwa Dia akan mendisiplin kita jika kita tidak mau bertobat.

Pernahkah Anda merenungkan apa artinya didiami oleh Roh Kudus? Sebagai orang Kristen, Anda memiliki Tuhan Yang Maha Kuasa yang tinggal di dalam Anda. Tubuh Anda adalah bait suci-Nya, yang dikhususkan dan dikuduskan bagi-Nya (1 Korintus 6:19-20). Fakta ini seharusnya memengaruhi semua yang Anda pikirkan, katakan dan lakukan. Hak istimewa apa lagi yang lebih besar daripada memiliki penyertaan Tuhan yang tetap yang senantiasa ada di dalam diri Anda?

Dia selalu bersama kita entah kita merasakan-Nya atau tidak. Banyak orang merindukan semacam perjumpaan emosional tertentu, tetapi kita tak pernah melihat Roh Kudus menghasilkan pengalaman-pengalaman euforia yang berlebihan dalam kehidupan Yesus atau pun para rasul. Yang Dia kerjakan adalah mengajarkan kebenaran Kitab Suci, memimpin kita ke dalam kehendak Tuhan, mengubah karakter kita, memberi kita karunia-karunia untuk melayani tubuh Kristus, dan memampukan kita untuk taat, menanggung penderitaan, dan mengabarkan Injil keselamatan dalam Kristus.

Kunci dipenuhi oleh Roh bukan pada pengalaman, tetapi pada ketaatan (Yohanes 14:21, Efesus 5:18). Jadi, jika Anda orang Kristen, Anda selalu didiami Roh Kudus. Dan semakin Anda menyerahkan hidup Anda ke dalam kendali-Nya, semakin Anda akan merasakan kasih dan kuasa-Nya.