Ceritakan Semua Yang Sudah Dia Lakukan

(Sandy Feit)

Mengingat pekerjaan Tuhan dalam hidup kita meneguhkan iman kita maupun orang lain. 

Kita semua suatu ketika akan mengalami kecemasan … yang menyerang kita, sekonyong-konyong, dalam waktu yang singkat—suatu hal yang wajar dalam kehidupan. Tetapi Tuhan tidak mau kita hidup dalam kecemasan. Ambillah contoh, ketika Anda dibuat bingung oleh sesuatu—[katakanlah] Anda mendengar putra atau putri Anda mengalami kecelakaan atau sesuatu yang terjadi—Anda langsung merasa cemas karena Anda tidak tahu tentang apa sebenarnya yang terjadi dan bagaimana hal itu terjadi, dan apa akibat-akibatnya. Jadi tidak semua kecemasan itu buruk.Tetapi masalahnya adalah, apa yang kita lakukan dengan kecemasan itu dan berapa lama kecemasan itu tinggal dalam diri kita dengan membawa akibat-akibat yang ditimbulkannya? … Ini adalah perjuangan iman … Di dalam Filipi 4:6-7, Paulus berkata, “Beginilah caranya: Bawalah kepada Tuhan.” Saya akan memulai dengan akhir cerita dan memberi tahu Anda bahwa semua ternyata baik-baik saja. Tetapi itu hanya setelah keluarga saya terperangkap dalam suatu temuan medis yang menakutkan dan menghabiskan 48 jam yang gelisah bergumul dengan pemikiran-pemikiran “bagaimana jika”. Maka kami semua berdoa—bukan hanya untuk hasil yang baik, tetapi juga agar bisa bertemu dengan dokter spesialis sesegera mungkin daripada harus menunggu satu bulan.

Kemurahan Tuhan sungguh nyata: Dokter spesialis kedua yang kami hubungi bisa ditemui hari itu juga dan segera melegakan hati kami. Ia meyakinkan kami bahwa meskipun terminologi yang disampaikan terdengar menakutkan, temuan khusus itu keadaan yang biasa, yang tidak mengancam jiwa, dan bisa diatasi, bahkan jika ternyata menjadi “kasus terburuk” yang jarang terjadi.

Jadi, hanya dua hari setelah kami menerima kabar buruk itu, kehidupan kembali berjalan normal dan tampak seperti kehidupan sebelumnya. Hanya saja, ada yang berbeda. Meskipun situasi kami tidak dapat dibandingkan dengan dahsyatnya mukjizat yang dialami Maria, Marta, dan Lazarus (Yohanes 11:1-44), saya menemukan kesamaan ini: Orang-orang percaya diubah secara permanen oleh sentuhan pribadi tangan kasih Tuhan —sentuhan yang seringkali dialami pada masa-masa sulit. Setelah Lazarus dipanggil keluar dari kubur, apakah ia atau saudara-saudara perempuannya juga akan menghadapi situasi-situasi tidak menyenangkan dengan kecemasan sebelum kebangkitan? Bagi keluarga saya, menerima jawaban doa yang spesifik meneguhkan yang dikatakan Yesaya 64:4 —bahwa Dia mendengar, peduli, dan bertindak bagi kita. Tetapi cara kita menghadapi tantangan-tantangan yang menakutkan dipengaruhi oleh keyakinan kita tentang kebenaran itu.

Salah satu kuncinya adalah tetap mengingat rekam jejak Tuhan dalam hidup kita dan tidak membiarkan kepanikan mengacaukan yang pernah kita alami tentang Dia—kesetiaan yang sudah Dia tunjukkan dan akan Dia nyatakan kembali. Dan karena tetap mengingat itu membutuhkan  latihan atau pengulangan yang terus-menerus tentang kebaikan Tuhan, tak heran jika kita menemukan tema kitab suci yang diulang-ulang tentang mengingat dan menyatakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang luar biasa. (Lihat Ulangan 5:15; Ulangan 6:12; Ulangan 7:18; Ulangan 24:18; Yesaya 12:5; Mazmur 9:12; Mazmur 78:4; Mazmur 105:1). Saya mendapati bahwa menceritakan kembali tentang kehadiran Tuhan dalam hidup saya, tidak hanya memperkenalkan dan memberitakan Dia kepada orang lain, tetapi juga meneguhkan keyakinan saya bahwa Dia peduli dalam segala hal itu.

Jadi, setiap kali Anda melihat Tuhan bekerja, buatlah jurnal! Ceritahan kepada anak-anak Anda! Teruskan kepada teman-teman Anda. Dan biarkan kata-kata Anda memperkuat keyakinan Anda sendiri bahwa Dia merancangkan sesuatu yang baik, sekalipun dalam situasi-situasi yang sulit. Jika Anda seperti saya, saya kira hal itu akan meningkatkan refleks Anda untuk segera datang pada Tuhan ketika krisis selanjutnya muncul. Dan jika hidup Anda seperti hidup saya, tak akan lama Anda pun akan mendapat kesempatan untuk menguji teori saya.