Dipenjara Karena Tuhan
(Pendalaman Alkitab Staf In Touch Ministries)
Semua orang ingin merdeka, tetapi Alkitab mengajarkan pada kita bahwa yang terpenting bukanlah kemerdekaan fisik. Kita sungguh-sungguh merdeka jika kita mengasihi, mengampuni, berdamai dengan orang lain, dan di atas semuanya, memiliki relasi pribadi dengan Yesus, yang memungkinkan semua itu terjadi. Tetapi ini tidak berarti kita benar-benar tidak tertawan. Surat Paulus kepada Filemon menunjukkan pengalaman memberi-dan-menerima orang percaya yang unik antara kemerdekaan dan suatu hal yang sangat tidak biasa: dipenjara secara sukarela.
LATAR BELAKANG
Onesimus adalah budak yang melarikan diri dari keluarga Filemon yang kemudian menerima Injil melalui Paulus. Rasul yang menjadi tahanan rumah di Roma itu menulis surat kepada Filemon, memintanya untuk mengampuni saudara barunya dalam Kristus itu.
BACA
RENUNGKAN
Mengikut Kristus disertai tanggung jawab-tanggung jawab yang bisa terasa mustahil pada awalnya.
- Kita ditugaskan untuk memberitakan Injil dan kemudian menolong orang-orang percaya baru itu bertumbuh menjadi serupa Kristus (Markus 16:15; Kolose 2:5). Itu sebabnya Paulus menyebut Onesimus sebagai “anakku” (Filemon 1:10). Di dalam pengalaman Anda, bagaimana relasi antara orang-orang percaya dengan orang yang melayani bisa menjadi seperti orangtua dan anak? Berhentilah sejenak untuk mendoakan seseorang yang telah menjadi sarana yang membawa Anda kepada iman.
- Pada saat keselamatan, kita menerima pengampunan Tuhan atas segala dosa kita. Tetapi itu tidak berarti orang-orang yang kita sakiti telah mengampuni kita, atau semua masalah sebelumnya sudah selesai. Kita punya tanggung jawab untuk mengupayakan rekonsiliasi dengan orang yang kita lukai. Di sini Paulus mengirim Onesimus kembali kepada tuannya (ayat 12). Mengapa hal itu bisa menjadi tantangan bagi mereka masing-masing? Apa yang akan mereka dapatkan? Bertanyalah pada Tuhan apakah Anda juga dipanggil untuk menyelesaikan suatu masalah dari masa lalu Anda.
- Paulus ingin sahabatnya menunjukkan kasih yang lahir dari kehendak bebas, bukan karena terpaksa (ayat 14). Berilah beberapa alasan mengapa lebih baik bagi Filemon untuk mengampuni dengan sukarela. Bagaimana melakukan hal itu akan membuatnya bertumbuh secara rohani dengan cara yang tak dapat dicapai dengan “mengampuni” karena terpaksa? Bagaimana, menurut Anda, relasinya dengan Onesimus akan berbeda sebagai hasilnya?
MELANJUTKAN CERITA
Paulus menawarkan untuk membayar utang-utang Onesimus agar dapat memfasilitasi rekonsiliasi kedua orang itu.
- Paulus meminta Filemon agar tidak hanya membebaskan Onesimus dari perbudakan, tetapi juga menerimanya sebagai saudara dalam Tuhan dan bahkan rekan pelayanan dalam Kerajaan (ayat 16-17). Ia mula-mula menyebut Filemon dengan perkataan “kasihmu kepada semua orang kudus dan imanmu kepada Tuhan Yesus” (ayat 5). Jelaskan peran yang akan dilakukan kualitas-kualitas ini dalam memungkinkan pengampunan itu terjadi.
- Bacalah kembali ayat 18-19. Dalam hal apa Paulus, dengan tawarannya untuk membayar utang Onesimus, menjadi gambaran Kristus? Peran-peran seperti Kristus apa lagi yang ditunjukkan Paulus dalam situasi ini?
- Meskipun ia sedang menjadi tahanan rumah pemerintah Romawi, Paulus—tidak hanya sekali, tetapi dua kali—menyebut dirinya sebagai “seorang tahanan karena Kristus” (ayat 1, 9). Bagaimana perkataan ini menjelaskan nilai-nilai rasul Paulus? Apa yang dituntut pemenjaraannya yang sesungguhnya darinya? Cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan ini untuk diri Anda sendiri, sambil mengucap syukur pada Yesus karena “kuk/gandar yang dipasang-Nya ringan” (Matius 11:30).
REFLEKSI
Sebagai para tahanan karena Kristus, kita mengalami kemerdekaan sejati.
- Kita dengan rela memilih mengikut Yesus, tetapi dengan melakukannya, kita menempatkan diri di bawah kuk-Nya. Bagi ketiga orang itu, ketaatan terlibat—demikian juga hal-hal lainnya. Menjadi “tahanan karena Kristus” memerlukan tindakan pengampunan dari Filemon, keberanian dari Onesimus, dan pencipta perdamaian dari Paulus. Pikirkanlah indahnya pemenjaraan sukarela Anda sendiri, dan biarkan hal itu membaw Anda ke dalam relasi yang lebih dalam dan lebih memuaskan dengan Tuhan.