Dipilih Untuk Diadopsi

Dari saat pemberitaan kelahirannya sampai penulisan obituarinya, manusia dikenal dari relasi-relasi dengan keluarganya. Demikian pula, Allah mengenal kita dari relasi kita dengan-Nya. Meskipun oleh karena dosa kita semua terlahir jauh dari hadapan Tuhan, orang yang mendengar Injil dan memercayainya akan dibawa masuk ke dalam keluarga Allah melalui adopsi dan menjadi anak-anak Allah.

Dalam kehidupan Anda secara rata-rata, apakah Anda cenderung mengingat diri Anda sebagai anak Allah? Mudah sekali melupakan segala hal tentang “hubungan keluarga” kita dengan Yang Mahakuasa, apalagi jika kita tidak hidup sesuai dengan sebutan ini. Namun, meski faktanya kita masih bergumul dalam dosa dan kegagalan, kita perlu bersandar pada kebenaran bahwa kita sudah diadopsi oleh Bapa surgawi.

Adopsi mengandung arti dipilih. Dipilih oleh seseorang yang dengan sengaja memutuskan untuk mengasihi seorang anak dan menjadikannya anggota keluarganya. Seperti inilah tepatnya yang dilakukan Allah pada Anda. Yang lebih mengherankan, Dia telah memilih untuk mengasihi Anda jauh sebelumnya – bahkan sebelum dunia ini diciptakan, Dia telah menetapkan agar Anda menjadi kudus dan tak bercacat (Efesus 1:4).

Pertunjukan kasih yang besar ini patut ditanggapi. Sebagaimana layaknya anak yang dikasihi, kita patut menyenangkan Bapa surgawi dengan ungkapan syukur dan ketaatan. Bagaimana respons Anda? Renungan-renungan bulan ini berfokus pada identitas Anda di dalam Kristus. Sementara Anda membaca dan merenungkannya, percayailah yang dikatakan Allah mengenai Anda, sekalipun Anda tidak dapat melihat atau merasakannya. Dia sungguh Bapa kita yang baik dan murah hati.