Hidup Taat
Oleh: Charles F. Stanley
Sepanjang hidup kita, kita semua membuat banyak keputusan, dan biasanya ada faktor dominan yang mengatur setiap pilihan dan tindakan. Dalam keadaan tertentu, kita mungkin dituntun oleh alasan atau perasaan; di lain waktu, pertimbangan utama kita dapat berupa keinginan, tugas, atau keuntungan. Namun bagi orang Kristen, dasar utama dari semua keputusan haruslah ketaatan kepada Tuhan.
Tapi pernahkah Anda mengalami situasi ketika ketaatan kepada Tuhan bertentangan dengan apa yang Anda inginkan atau Anda anggap masuk akal? Mungkin itulah yang Yosua rasakan saat Allah memberikan kepadanya apa yang mungkin nampak sebagai strategi perang paling aneh yang pernah diterima: Mengelilingi tembok Yerikho selama enam hari; dan pada hari yang ketujuh, haruslah mengelilinginya sebanyak tujuh kali; kemudian meniup sangkakala dan bersorak, maka tembok itu akan runtuh (Yosua 6:3-5). Bila Anda adalah orang yang menerima perintah ini, apa yang Anda perlukan untuk taat?
Kita dapat belajar dari cara Yosua meresponi perintah Allah. Ia telah melihat Tuhan memegang janji-janji-Nya dan mengetahui bahwa tidak ada satu pun yang berada di luar kendali-Nya yang berdaulat. Jadi, pondasi iman yang teguh ini memampukan Yosua untuk berani tunduk dan mengikuti setiap instruksi tersebut (Yosua 1:7; Yosua 24:15). Begitulah seharusnya Anda dan saya pun mengikut Tuhan. Mengingatkan diri kita akan kesetiaan-Nya di masa lampau akan memberikan keberanian yang kita perlukan untuk berjalan dengan iman, dan bukan dengan apa yang kita lihat (II Korintus 5:7).
Renungan bulan ini ditulis untuk menolong Anda berjalan dalam ketaatan. Saya berdoa agar Anda menemukan kekuatan untuk mempercayai Tuhan dengan penuh keyakinan serta mengikuti-Nya.