Kekuatan Dari Dorongan Semangat
(Joseph Miller)
Dukungan seorang suami tetap terasa sekalipun ia telah tiada.
Rembang petang membayangi wilayah Williamstown, New Jersey, ketika Darlene Hammel membuka pintu rumahnya dan menyalakan lampu. Pulang ke rumah yang kosong masih terasa aneh. Ia melangkah menuju dapur untuk membuat secangkir teh sore, dan di sanalah… di pintu lemari dapur tertempel catatan yang berbunyi, “Jangan lupa.” Ia tercenung, Fred, aku tidak akan pernah lupa.
Catatan itu adalah pesan-pesan yang ditinggalkan suaminya di rumah selama pernikahan mereka. Kadang catatan itu menemani sebuah karangan bunga atau sebuah tulisan cakar ayam Fred yang khas. Tetapi dalam waktu tiga tahun sejak Fred meninggal akibat penyakit Parkinson dan demensia progresif LBD (Lewy Body Dementia), Hammel tahu bahwa lem kertas tempel mengering, kelopak-kelopak bunga layu dan berguguran, dan kartu-kartu sudah memudar terkena sinar matahari.
Hammel sudah berkembang atas dorongan-dorongan semangat dari Fred. Sekarang, sebagaimana sebelumnya, ia bergumul dengan tantangan-tantangan sebagai pekerja sosial onkologi anak berlisensi. Banyak anak yang ia layani menghadapi tingkat kematian yang tinggi. Dan dampaknya juga meluas kepada para orangtua dan saudara kandung, yang semuanya berusaha ditolong Hammel. Meskipun ia sendiri sedang menderita kehilangan, Hammel tahu Tuhan sedang memakainya untuk memberkati keluarga-keluarga yang kesusahan. Bekerja untuk lembaga nirlaba, ia menghubungkan klien-kliennya dengan penghasil barang-barang seperti mainan, makanan, juga jasa persewaan dan layanan konseling. Kehadirannya disambut baik dalam musim kehidupan mereka yang paling kelam.
Hammel teringat saat perjalanan pulang pergi kerja yang panjang, dan Fred akan menelpon untuk membacakan renungan hari itu, dan mengingatkannya akan janji-janji Tuhan. Meskipun ia sangat merindukan saat akan bertemu kembali dengan suaminya suatu hari nanti, ia sadar bahwa Tuhan belum selesai dengannya di bumi ini. Hal itu jelas sekali jika Anda melihat pekerjaannya – kasih Tuhan mengalir melalui hidupnya kepada setiap anak yang ia temui.