Memberi Kasih, Menerima Kasih
(Renee Oglesby)
Persahabatan Kristen itu tidak transaksional, tetapi bersifat ilahi.
Roh Kudus tinggal dalam hati kita, memungkinkan kita untuk memiliki relasi yang memuaskan dengan Tuhan dan satu sama lain. Jemaat Tuhan memerlukan persekutuan – kita semua memerlukan persahabatan.
Hal itu terkadang masih menghantui saya, hal-hal yang saya katakan kepada sahabat saya pada saat pertengkaran kami yang pertama dan, sungguh, sekali itu saja. Tahun-tahun berlalu, dan kami pun akhirnya berdamai, meskipun hubungan kami tak pernah menjadi sama lagi. Satu teriakan, yang dipicu kecemburuan, kemarahan, dan ketidakdewasaan saya, menghancurkan masa-masa indah di antara kami. Itulah salah satu momen dalam hidup saya yang paling tidak membanggakan, dan saya sudah berkali-kali berharap andai saja waktu dapat diputar kembali. Andai saja hidup bisa seperti itu!
Dengan rasa penyesalan yang memenuhi benak saya inilah saya membaca kata-kata bijak Dr. Stanley tentang persahabatan Kristen. Dan untuk pertama kalinya saya dikejutkan tentang perlunya pekerjaan Roh Kudus, di dalam maupun di antara kita, jika kita ingin relasi-relasi kita berlangsung damai dan memuaskan. Sama seperti saya sangat membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk dapat membedakan dengan benar dan bertumbuh secara rohani, saya juga membutuhkan pertolongan-Nya untuk menemukan teman-teman sehati dan berinteraksi dengan mereka dengan cara yang menghasilkan buah—dengan “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri” (Galatia 5:22-23). Sifat-sifat ini tidak muncul dengan sendirinya, tetapi harus dihargai, diusahakan dan dipraktikkan.
Pada akhirnya, buah Roh adalah aliran yang keluar dari hasil pekerjaan-Nya di dalam hati kita. Hanya Dia yang dapat menguatkan dan mendewasakan kita untuk menjadi orang yang rendah hati yang “menganggap orang lain lebih utama” dari dirinya sendiri (Filipi 2:3-4). Hanya Dia yang dapat mengubah kita menjadi orang yang dapat memberi kasih dan menerima kasih dari orang lain – kasih yang menunjukkan siapa dan milik Siapa kita ini (Yohanes 13:35).