Menghalangi Jalan Kita Sendiri
Prakata dari Dr. Charles F. Stanley
Saya sangat yakin bahwa salah satu penyebab utama kita gagal mencapai tujuan-tujuan kita adalah karena kita membatasi diri kita sendiri. Sebagai contoh, dapatkah Anda mengingat saat Anda berkata, “Oh, aku tidak pernahdapat melakukan hal itu!” Jika ya, Anda mungkin sudah menjauhkan hal yang telah Allah rancangkan untuk menjadi bagianintegral kehidupan Anda.
Ini tidak berarti kita harus mengejar setiap ambisi yang muncul di benak kita. Namun jika kita menolak yang Tuhan munculkan untuk kita lakukan, kita akhirnya akan kehilangan hal terbaik dari Tuhan serta kesempatan untuk memenuhi panggilan kita.
Jadi, pikirkanlah beberapa penghalang yang Anda buat, entah secarasadar atau tidak. Adakah tempat tertentu yang Anda katakan pada Tuhan tidak mau Anda datangi, atau tugas tertentu yang tidak mau Anda lakukan bagi-Nya? Bagaimana dengan aktivitas atau relasi yang tidak mau Anda lepaskan? Sebelum dapat menyingkirkan suatu penghalang, Anda harus mengenalinya terlebih dulu.
Sekarang pikirkanlah mengapa Anda membuat batasan-batasan itu. Apakah karenaperasaantakut gagal? Ataukahkarena benar-benar tidak mau mengacuhkan kerinduan Allah? Mungkin harga yang Dia minta dari Andaterlalu mahal, dan Anda tak bersedia membayarnya?
Saya percaya Yesaya menunjukkan kuncinya di sini – di Yesaya 55:9, ia mengingatkan kita bahwa jalan-jalan dan pikiran-pikiran Allah lebih tinggi daripada jalan-jalan dan pikiran-pikiran kita. Karena itu, menghancurkan setiap penghalang yang kita buat sendirisangatlahpenting untuk memusatkan kembali pikiran kita. Saya berdoa,kiranya renungan-renungan bulan ini dapat membantu Anda menyelaraskan kembali perspektif Anda dengan perspektif Allah. Bayangkanlahapa yang akan Dia lakukan dalam hidup Anda jika Anda menjadikan Dia sebagai prioritas dan fokus utama ketaatan Anda!