Tuhan ingin memakai Anda untuk membangun orang lain.
Setelah itu, ketika saya remaja, seorang guru Sekolah Minggu saya juga melakukan sesuatu yang berdampak besar pada saya. Meskipun saya tidak lagi mengunjungi gerejanya, setiap kali ia melihat saya sedang mengantarkan surat kabar, ia akan menghentikan mobilnya dan bercakap-cakap dengan saya sebentar. Kemudian ia akan membeli surat kabar dari saya dengan membayar harganya dua kali lipat meskipun ia sudah memiliki surat kabar yang diantarkan ke rumahnya. Kami tidak membicarakan hal yang penting, tetapi sekadar fakta bahwa ia cukup peduli untuk berhenti dan bercakap-cakap dengan saya membuat saya merasa istimewa.
Anda juga mungkin memiliki satu atau dua kenangan tentang orang-orang yang dengan sengaja atau tanpa disadari telah menghibur dan menguatkan Anda.
Tetapi sekarang ini kita hidup di dunia yang pengalaman-pengalaman seperti ini tampaknya semakin jarang terjadi. Meskipun secara elektronik kita lebih mudah terhubung, kita justru makin merasa kesepian dan terasing daripada sebelumnya. Ini bukanlah cara hidup yang Tuhan inginkan untuk kita.
Firman Tuhan menyatakan beberapa ciri utama yang Tuhan mau dimiliki semua orang percaya, dan salah satunya adalah kita perlu menjadi encourager (1 Tesalonika 5:11), yang bisa diartikan sebagai pendorong, penghibur, pendukung, pembangun, penyemangat (Pen).
Di dalam Perjanjian baru, encourage berarti “call to one’s side” (memanggil ke sisi seseorang, memanggil untuk mendekat/bersama seseorang-Pen). Hidup orang Kristen bukanlah hidup yang sebatang kara, sendirian dan berdiri sendiri (mandiri), tetapi hidup yang berelasi dan saling berhubungan. Kita berjalan bersama, berdampingan. Meskipun sebagian dari kita lebih ekspresif dari yang lain, setiap kita dapat mengungkapkan dorongan dengan cara unik kita masing-masing. Kita tak pernah tahu bagaimana dampak dari kata-kata ramah, nasihat bijak atau tindakan kemurahan yang kita lakukan pada orang lain, tetapi hal itu seringkali lebih dahsyat dari yang kita pikirkan.
Barnabas, yang namanya berarti “anak penghiburan,” merupakan contoh dalam Alkitab yang terbaik.
Karena ingin sekali mendukung orang-orang percaya di Yerusalem, ia menjual sebidang tanah miliknya dan menyerahkan uangnya kepada rasul-rasul untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan (Kisah Para Rasul 4:36-37). Ia juga kemudian membawa Saulus, mantan penganiaya orang percaya, masuk ke dalam gereja, dan meyakinkan para pemimpin jemaat bahwa Saulus kini sudah menjadi orang Kristen (Kisah Para Rasul 9:26-27). Barnabas mungkin tidak tahu betapa pentingnya tindakannya itu. Saulus kemudian menjadi rasul besar bernama Paulus, yang menanam gereja-gereja dan menulis banyak surat yang luar biasa di dalam Alkitab Perjanjian Baru.
Tuhan ingin memakai setiap kita pada waktu dan dengan cara tertentu untuk membangun orang lain. Ini berarti kita harus peka terhadap orang-orang yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita dan membuat diri kita tersedia – bahkan pada saat yang tidak nyaman, atau kita merasa seakan tak punya apa-apa untuk diberikan.
Untuk menjadi seorang encourager (penyemangat, pendorong, pembangun, pendukung, penghibur), pertama-tama kita harus memberikan waktu dan perhatian pada orang lain (1 Tesalonika 2:17-20).
Berkomunikasi langsung memang paling baik, tetapi kita juga bisa membangun orang lain melalui panggilan telepon, email, surat atau pesan teks. Ada banyak sekali cara untuk menjangkau sekarang ini. Hanya perlu diingat, janganlah kita terlalu melekat pada alat-alat elektronik sampai kita akhirnya malah mengabaikan orang yang sedang bersama kita. Perhatikanlah orang-orang yang ada di dekat Anda dan dengarkanlah dengan sungguh-sungguh, agar Anda betul-betul mengetahui apa yang ada di hati mereka dan bagaimana Anda dapat menolong mereka.
Kedua, kita dapat mendukung orang lain dengan memenuhi kebutuhan fisik atau emosional mereka (5:14). Bentuknya mungkin bisa berupa menghibur yang terluka, menghabiskan waktu bersama yang kesepian, atau membantu dalam hal-hal praktis. Sebagai contoh, kita bisa memakai kemampuan kita untuk menolong orang yang merasa kurang mampu dalam hal tertentu. Jika saya tidak memiliki beberapa anggota staf yang bersedia menolong saya, pekerjaan saya di komputer bisa menjadi kacau balau. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas segala keterampilan dan kecakapan mereka.
Ketiga, orang Kristen dipanggil untuk saling membangun secara rohani (Roma 1:11-12). Pada masa sulit, orang yang sedang bergumul memerlukan orang lain untuk mengingatkannya akan penyertaan Tuhan, janji-janji-Nya yang dapat diandalkan, atau kuasa-Nya yang tak terbatas. Menunjukkan ayat tertentu yang menyatakan tentang perintah atau penghiburan Tuhan juga seringkali menolong. Aspek penting yang lain dari membangun secara rohani adalah memperingatkan orang yang sedang salah jalan dan memberi teguran yang penuh kasih. Ini bisa menjadi hal yang tak ternilai harganya.
Akhirnya, mendorong berarti memberi semangat/motivasi (Ibrani 10:24-25), terutama ketika kita sedang gagal dalam hal tertentu dan benar-benar ingin menyerah. Pada saat seperti itu, seorang saudara/saudari dalam Kristus dapat membantu menyemangati kita untuk terus maju. Saya ingat ketika saya beberapa kali tidak bisa menunjukkan hasil yang memuaskan dalam mata pelajaran tertentu di sekolah. Ibu saya tidak mempermalukan atau menghukum saya, ia hanya mendorong saya untuk melakukan yang terbaik. Nasihatnya masih saya ingat sampai bertahun-tahun belakangan ini, yang memotivasi saya untuk terus bertekun dalam kelemahan, rintangan dan kesulitan hidup, dan melakukan yang terbaik untuk membawa kemuliaan bagi Tuhan.
Kita semua memerlukan dorongan semacam ini dari orang lain. Pada gilirannya kita sendiri bisa menjadi penyemangat bagi orang-orang di sekitar kita. Jika Anda meminta pada Tuhan, Dia akan memberikan Anda hikmat tentang apa yang harus Anda katakan dan lakukan. Ingat, Anda tak pernah tahu bagaimana dampak dari kata-kata ramah dan perbuatan baik Anda pada hidup seseorang.