Kasih Karunia Yang Menopang
Kita semua yang percaya kepada Yesus Kristus tentu tahu bahwa kita diselamatkan hanya karena kasih karunia Allah (Efesus 2:8-9). Tidak ada apa pun yang dapat kita lakukan untuk memperoleh keselamatan. Kita hanya perlu percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan mempercayai Dia sebagai Juru Selamat yang sudah mati bagi dosa kita – mengalahkan maut – dan bangkit dari kubur.
Namun apakah Anda tahu bahwa setelah kita diselamatkan, Allah juga menopang kita dengan kasih karunia-Nya? Hal ini membuat kita dapat bertahan, sekalipun di tengah kesengsaraan yang tiada henti. Paulus menderita yang ia sebut “duri dalam daging” dan sudah tiga kali ia meminta Tuhan menyingkirkannya (2 Korintus 12:7-10). Meskipun kita tidak tahu persis situasi yang dialami Paulus, kita dapat menyamakan diri dengannya. Duri bisa berarti apa saja yang terus menusuk dan mengganggu, menimbulkan kesakitan atau penderitaan. Apapun kategorinya – entah secara fisik, emosional, spiritual atau situasional – hal itu sangat melelahkan dan melemahkan kita.
Namun apa yang dilihat Paulus sebagai penghalang justru dipakai Allah menjadi sarana pengudusan yang melindunginya dari kesombongan. Duri itu tetap ada, tetapi Paulus diberi kasih karunia untuk bertahan dan bahkan bersukacita karena melalui kelemahannya, kekuatan Tuhan menjadi sempurna.
Allah juga akan mencurahkan kuasa supernatural-Nya ke dalam hidup Anda agar Anda dapat menanggung penderitaan dan kesukaran. Dia akan menolong Anda melihat dari perspektif-Nya agar Anda tahu bahwa Dia dapat memakai berbagai kesulitan itu untuk mendatangkan kebaikan bagi Anda. Selain itu, kasih karunia adalah sarana-Nya untuk mengubah Anda menjadi makin serupa dengan Anak-Nya.
Saya berdoa kiranya renungan-renungan bulan ini membuat Anda makin dekat dengan Kristus dan makin bersandar pada kasih karunia-Nya dalam segala situasi.