Pikiran Yang Dipenuhi Kebenaran
Prakata dari Dr. Charles F. Stanley
Kita adalah makhluk kebiasaan – termasuk dalam cara kita berpikir. Pola pikir itu seperti jejak bekas roda yang secara konsisten memimpin kita ke arah tertentu. Tanpa terlebih dulu mengubah pikiran-pikiran kita, kita tak bisa berharap dapat mengubah kecenderungan-kecenderungan yang sudah menjadi kebiasaan, dan memulai kehidupan yang taat pada Tuhan.
Bersyukur ada solusi untuk masalah ini: Alkitab. Pikiran Allah dinyatakan dalam Firman-Nya, yang dapat mengubah cara berpikir dan perilaku kita (Roma 12:2). Ketika kita menyerap Firman dan mulai berpikir seperti Allah, “jejak bekas roda” dari cara berpikir kita yang lama akan diisi dengan kebenaran-Nya. Kita mulai melihat kehidupan dari sudut pandang-Nya dan membuat pilihan-pilihan yang seturut dengan kehendak dan keinginan-Nya.
Sebagai orang Kristen, kita semua tahu bahwa kita harus menyediakan waktu untuk bersama Firman, namun berbagai hal baik juga menarik kita. Kita memiliki pekerjaan, tanggung jawab keluarga dan berbagai rekreasi yang menghalangi kita untuk membaca, mempelajari dan merenungkan Firman Allah. Meski kita mungkin menganggap pergi ke gereja saja sudah cukup, pada kenyataannya tidak cukup. Bagaimana mungkin satu khotbah saja dapat menetralkan seluruh pemikiran duniawi yang menyerbu kita setiap minggu?
Hanya berharap dan berkeinginan saja tidak dapat menolong Anda untuk mengatasi dosa dan hidup berkemenangan. Anda harus memutuskan untuk memenuhi pikiran Anda dengan kebenaran-kebenaran Allah. Kemudian, ketika Anda menyerapnya dalam kehidupan Anda, kebenaran-kebenaran itu akan mengarahkan keputusan-keputusan Anda, melindungi Anda dari tipu daya dan memengaruhi relasi-relasi Anda.
Sementara Anda membaca bagian-bagian Alkitab dan renungan-renungan bulan ini, kiranya hati Anda terdorong untuk lebih banyak belajar dan menerapkan kebenaran Allah dalam hidup Anda.