Siap untuk Hari Minggu?

Sebagai orang Kristen, Anda mungkin menghadiri kebaktian secara teratur. Dan saya tahu bahwa bagi kebanyakan kita, hanya pergi ke gereja saja bisa menjadi pengalaman yang riuh dari minggu ke minggu. Beberapa orang harus sibuk memakaikan baju anak-anaknya, memberi makan, mengantar ke gereja, dan kemudian tinggal di kelas sekolah Minggu sebelum menuju ke ruang ibadah. Yang lain berbagi tumpangan dan harus bergantung pada teman atau kenalan yang siap berangkat tepat waktu, lalu ada beberapa pengemudi lambat yang menghalangi jalan Anda! Di gereja, setelah mengobrol dengan beberapa orang, Anda akhirnya pergi ke bangku saat kebaktian dimulai. Namun, Anda merasa seolah ada sesuatu yang hilang — tubuh Anda hadir disana, tetapi pikiran Anda ada di tempat lain.

Menyembah adalah mempersembahkan segenap diri kita bagi Dia yang mengasihi dan menopang kita.

Tuhan menganggap penyembahan kita kepada-Nya sebagai hal terpenting yang kita dapat lakukan. Namun banyak orang percaya tidak terlalu memikirkannya dan memasuki kebaktian tanpa mempersiapkan diri. Setelah menyapa beberapa teman dan melirik buletin gereja, mereka hanya melakukan apa yang diharapkan — menyanyikan lagu, mendengarkan doa dan khotbah — dan menganggap itu menyenangkan hati Bapa kita.

Namun, penyembahan bukanlah sesuatu yang kita hasilkan dalam suatu kebaktian. Sebaliknya, penyembahan adalah hasil dari kehidupan yang berpusat pada Tuhan — curahan pengabdian dan pujian karena siapa diri-Nya dan apa yang Dia telah perbuat. Menyembah adalah mempersembahkan segenap diri kita bagi Dia yang mengasihi dan menopang kita.

Saya berdoa semoga Anda mengijinkan renungan bulan ini membuat perhatian Anda lebih konsisten kepada Tuhan. Selama Ia menjadi fokus Anda, milik berharga Anda, dan kesenangan Anda, penyembahan Anda akan menjadi semakin penuh.