Suara Dari Seberang Lautan

suara-dari-seberang-lautanJorge Corvea yang gelisah duduk di seberang meja Dr. Charles Stanley. Pemuda ini belum lama mendarat di pantai Florida, sebagai imigran dari Cuba yang mencari kebebasan beragama dan kesempatan baru. Saat itu, ia masih belum fasih berbahasa Inggris. Namun, ia akan diwawancarai oleh Direktur Pelayanan Internasional untuk pekerjaan menggandakan rekaman.  Dr. Stanley telah meminta untuk bertemu dan mendoakan setiap pelamar, untuk jabatan apa pun – sekalipun harus memanggil seorang penerjemah.    

Dr. Stanley tidak tahu bahwa ketaatannya sendiri kepada Tuhan telah memainkan peran yang penting dalam mengantar Jorge ke kantornya saat itu. Tahun 1973, ketika Dr. Stanley masih menjadi pendeta senior di FBA (First Baptist Church) Atlanta selama dua tahun, ia memimpin jemaat itu untuk melakukan penanaman gereja baru untuk menjangkau orang-orang berbahasa Spanyol di wilayah Atlanta. Gereja inilah yang telah menolong Jorge dan istrinya, Yaumara, memasuki kehidupan baru di Amerika Serikat.

Menemukan Tuhan (dan satu sama lain) di Cuba Jorge dan Yaumara Corvea sama-sama dibesarkan di Havana, tetapi kehidupan mereka sangat berbeda. Keluarga Jorge mendukung Partai Komunis, sementara keluarga Yaumara tidak. Jorge memiliki kehidupan yang relatif stabil, sementara kehidupan Yaumara penuh ketidakpastian, dan kadang penganiayaan. Namun Yaumara memiliki satu hal yang tidak dimiliki Jorge: iman di dalam Yesus Kristus. Iman yang menuntut pengorbanan. Terang-terangan tidak sepakat dengan rezim Castro membuat orangtua Yaumara harus kehilangan pekerjaan. Di bawah komunisme, pengangkatan karyawan berada di tangan pemerintah. Jadi sekali dicoret dari sistem, tidak mungkin bisa mendapat kesempatan lagi. Yaumara tidak bisa ingat kapan ayah dan ibunya tidak bertahan hidup dengan melakukan pekerjaan apa saja yang tidak diinginkan.    

Meskipun ayah Jorge meninggal ketika ia masih kecil, kakeknya bekerja di Kamar Dagang Cuba. Keluarga mereka tidak mengalami kesulitan ekonomi, tetapi mereka miskin dalam hal lain. “Tuhan tidak pernah disebut dalam keluarga kami,” katanya. “Saya tidak tahu bahwa ada sesuatu – atau Siapa – di atas sana. Bagi orang Komunis, tidak ada yang namanya iman.”    

Setelah ulangtahunnya yang ke-18, segalanya mulai berubah. Para misionaris dari gereja Baptis mengundang semua anak di daerah tempat tinggalnya untuk mengikuti Sekolah Alkitab Liburan di gereja setempat. Karena ingin tahu, Jorge mengantar adiknya, Lyan, yang berusia 5 tahun. Acara hari itu menjadi pengalaman pergi ke gereja yang pertama bagi Jorge, dan meskipun acara itu tidak ditujukan bagi anak seusianya, ia sangat menyukainya sampai-sampai ia terus mengikutinya dari minggu ke minggu. “Setiap kali pengkhotbah mengatakan hal yang rohani, saya berkata pada diri sendiri, aku tidak percaya; itu tidak masuk akal.

Namun ada sesuatu yang menarik pada orang-orang yang saya jumpai. Saya tidak tahu mengapa mereka begitu bahagia.” Jorge mulai lebih sering tersenyum. Dan pada suatu hari, di gereja itu, Tuhan akhirnya menghancurkan ketidakpercayaannya. “Ketika Pendeta sedang berkhotbah, saya berkata kepada Tuhan, ‘Engkau sungguh nyata, dan aku memerlukan pengampunan-Mu. Aku percaya kepada-Mu’.” Dan pada Minggu berikutnya, Jorge menyerahkan hidupnya kepada Yesus.    

Ia menekuni iman barunya dengan penuh hormat dan sungguh-sungguh. Ia mulai menjauhkan diri agar dapat membaca Alkitab di kantornya – pilihan yang akhirnya membuatnya kehilangan pekerjaan, dan juga terputus dari kehidupan masa lalunya. Ia mulai bekerja di gereja dan tak lama kemudian berkencan dengan seorang gadis yang menarik perhatiannya sejak pertama ia datang.      

Jorge dan Yaumara berpacaran hampir tiga tahun, dan sepanjang waktu itu mereka juga mulai bekerja bersama di gereja. “Kami mengerjakan tugas bersih-bersih, mengajar Sekolah Minggu, memberi bantuan kapan saja memungkinkan,” kata Jorge. “Dan saya mulai bekerja di bidang perekaman.” Sebuah gereja di Miami menyumbangkan studio kecil dan beberapa perlengkapan kepada gereja itu. Tak begitu lama, Jorge sudah bisa merekam khotbah dan lagu-lagu penyembahan.“ 

Rekaman audio sangat berharga di Cuba, dan lagu-lagu Kristen sangat sulit didapat. Banyak gereja tidak memiliki nyanyian, sehingga kami mulai membagikannya kepada orang-orang percaya di berbagai wilayah itu.” Yaumara yang mengepak kaset rekaman itu, dan Jorge mengantarkannya dari kota ke kota, serta memberikannya kepada saudara-saudara dalam Kristus. Setiap kali bepergian, Jorge berisiko ditangkap pihak penguasa, dirampas kasetnya dan bahkan dihukum karena telah melakukan kejahatan – membawa barang gelap. Tetapi Allah sudah menyediakan jalan terbuka menuju masa depan mereka.

Menyeberang Lautan
Pasangan ini berdoa untuk mengenali kehendak Tuhan. Mereka mulai merasa bahwa Tuhan memanggil mereka untuk pergi ke Amerika Serikat. Setiap tahun, sebagai bagian dari program visa internasional, pemerintah US akan memberikan izin masuk kepada beberapa pelamar terbatas. Jorge dan Yaumura mengisi formulir dan menunggu. Setelah satu tahun lebih, mereka mendapatkan izin untuk meninggalkan Cuba.    

Utusan pemerintah datang ke apartemen mereka dan mengambil semua barang yang mereka miliki. Mereka tidak diperkenankan membawa apa pun selain pakaian yang melekat di tubuh mereka. Tetapi Jorge berhasil menyelundupkan sepuluh dolar di dalam sepatunya. Untuk memulai kehidupan baru, mereka harus memulainya di suatu tempat. 

Di Miami, Jorge mendapat pekerjaan di toko makanan. Tetapi beberapa bulan kemudian, mereka merasa tidak dapat terus tinggal di sana. Mereka harus pergi ke tempat lain untuk mendapatkan kesempatan yang mereka cari, yang meliputi belajar bahasa Inggris. Hal ini tak mungkin terjadi jika mereka tetap tinggal di komunitas berbahasa Spanyol di Miami. Pada saat itu, seorang teman lama Yaumara – guru Sekolah Minggu masa kecilnya – menghubunginya. Ia sekarang sudah menjadi pendeta di Primera Iglesia Bautista, gereja yang dirintis Dr. Stanley ketika melayani di FBA Atlanta beberapa dekade sebelumnya. Gereja itu memiliki apartemen kecil yang dapat mereka tempati selama tiga bulan selama mereka mencari pekerjaan di Georgia. Tuhan sekali lagi membuka jalan bagi pasangan itu untuk menuju ke Utara.

Tak berapa lama seorang teman baru dari gereja itu menceritakan tentang pelayanan In Touch dan menawarkan lowongan di bagian penggandaan rekaman. Dan setelah wawancara dengan Dr. Stanley, Jorge diterima bekerja di In Touch dan diminta fokus mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi rekaman.      

Selain mengembangkan keterampilan di studio, Jorge juga mengikuti pelajaran bahasa Inggris malam hari bersama Yaumara. Setiap hari selama beberapa tahun, Jorge akan meninggalkan sementara pekerjaannya lalu menjemput istrinya agar mereka berdua dapat mengikuti pelajaran bahasa Inggris sampai pukul 11 malam. Kemudian, ada lowongan untuk menjadi penyunting rekaman di In Touch, dan Jorge ingin sekali memanfaatkan keterampilan barunya. Namun satu hal yang sangat membebaninya adalah: ia tidak didampingi istrinya sebagai rekan pelayanan. Ia ingin Yaumara juga mendapat pekerjaan di In Touch, namun ia tahu hanya Tuhan yang dapat melakukan hal itu. Maka ia berdoa, dan mereka menunggu. Setiap hari di ruang makan, ia akan menarik kursi kosing di sebelahnya, dan tidak memperkenankan siapa pun mendudukinya. “Ini kursi istriku,” katanya dengan iman. 

Setelah enam bulan, Allah menjawab doa Jorge. Yaumara mulai bekerja sebagai Spanish-language Customer Care Representative in the Contact Center. Sekarang ia menjadi Produser Siaran Radio untuk siaran En Contacto-dan Jorge tidak lagi duduk di sebelah kursi kosong. Yaumara berkata, “Bekerja di In Touch adalah pengalaman yang luar biasa. Saya merasa diberkati karena saya tahu banyak orang berbahasa Spanyol akan mendengar Firman Tuhan dan akhirnya diselamatkan.”    

Setelah tiga tahun, Jorge masih berinisiatif mempelajari hal-hal lain selain tanggung jawab pekerjaannya. Ia sekarang menjadi Manajer Senior Penyuntingan Audio di In Touch. Meskipun keluarga  Corvea tidak lagi pergi ke wilayah Cuba untuk membagikan kaset rekaman, Allah telah melipatgandakan pelayanan audio mereka untuk menjangkau jutaan pendengar di seluruh dunia. Dan meskipun siaran In Touch With Dr. Charles Stanley tidak diizinkan mengudara di Cuba, Jorge and Yaumara dapat terus mengirimkan buku-buku dan CD Dr. Stanley ke rumah para sahabat dan keluarga dengan biaya mereka sendiri.    

John Piper pernah menulis, “Allah selalu melakukan 10.000 hal dalam hidup Anda, dan Anda bisa memperhatikan tiga dari antaranya.” Bagi Jorge dan Yaumara Corvea, Allah sudah bekerja melalui para misionaris Meksiko, lotere visa international, dan sebuah gereja yang menyediakan kamar yang jauhnya 750 mil dari rumah mereka. Namun Tuhan juga bekerja melalui ribuan tindakan ketaatan sederhana – dan berkat-berkat yang muncul sebagai akibatnya.
          

-John Greco