Dengan Segala Berkat
(Charles F. Stanley)
Ketika Tubuh membutuhkan sesuatu, Tuhan setia memenuhinya.
Anda mungkin bisa membayangkannya: Yesus Kristus naik ke surga. Mungkin Anda juga membayangkan siapa saja yang ada di sana dan bagaimana reaksi mereka. Meskipun banyak orang Kristen sudah sangat sering mendengar cerita ini, ada satu bagian yang seringkali diabaikan: perkataan terakhir Tuhan Yesus. Meskipun Injil Matius menyatakan perkataan terakhir Yesus ini sebagai Amanat Agung untuk pergi ke seluruh dunia dan menjadikan murid, Injil Lukas memberi penjelasan lain: “Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.” (Lukas 24:50-51).
Tindakan terakhir Yesus sebelum kembali kepada Bapa-Nya adalah memberkati anggota-anggota pertama gereja-Nya. Sesungguhnya, segala sesuatu tentang gereja adalah hasil anugerah Tuhan. Kita kadang berpikir tentang anugerah hanya sebagai cara kita diselamatkan, padahal sebenarnya anugerah adalah sarana untuk kita hidup sebagai umat Tuhan. Gereja didirikan oleh anugerah, dipelihara dalam anugerah dan akan mencapai puncaknya dengan anugerah Tuhan. Dari awal sampai akhir, gereja dilimpahi dengan berkat dan karunia dari Tuhan.
Karunia Salib
Salib adalah satu-satunya cara kita untuk bisa diselamatkan dan menjadi bagian dari gereja Kristus. Ketika Yesus tergantung di salib dengan tangan dan kaki tertusuk paku, sebuah pertukaran ilahi terjadi: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Tuhan” (2 Korintus 5:21). Hidup-Nya untuk hidup kita—anugerah Tuhan yang, dengan rendah hati, telah memilih untuk hidup sebagai manusia dan mati di tangan ciptaan-Nya, agar kita tidak lagi terasing dan terpisah dari-Nya.
Dia telah memerdekakan kita. Sebagai dampak dari anugerah yang penuh kasih itu, pengampunan dosa dan kebenaran Kristus diberikan kepada semua orang yang bertobat dan memercayai Yesus sebagai Juru Selamat dan Tuhan. Dia yang menciptakan kita—dan menopang kita dengan kasih sekalipun kita sudah hidup jauh dari-Nya – telah membuka pintu surga bagi kita. Tentu saja manusia bisa menolak anugerah ini. Tetapi semua orang yang menolaknya kelak akan berdiri di hadapan-Nya untuk memberi pertanggungjawaban atas alasan mereka menolak kasih-Nya. Pada saat itu, mereka akan menerima hukuman keadilan Tuhan, kebenaran hati mereka akan dinyatakan. Salib adalah satu-satunya harapan keselamatan – satu-satunya jalan untuk dipersatukan dengan Yesus dan hidup bersama Dia selamanya.
Salib Kristus juga memberi kita kemenangan atas dosa. Bagi kita yang telah diselamatkan, ada berkat lain yang datang dari salib. Ketika Yesus disalibkan, kita sedemikian disamakan dengan-Nya sampai kita mati bersama dengan Dia: “Manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa” (Roma 6:6). Diri kita yang sebelum diselamatkan—yang disebut rasul Paulus sebagai “manusia lama kita”—sudah mati, dan kita sudah dibangkitkan bersama dengan Kristus untuk berjalan dalam hidup yang baru (Roma 6:4). Hidup baru ini sesungguhnya adalah hidup Kristus yang dinyatakan dalam kita melalui Roh Kudus, yang sekarang tinggal di dalam tubuh jasmani kita.
Tuhan tidak menyelamatkan kita dan kemudian meninggalkan kita untuk berjuang mengarungi hidup dengan kekuatan kita sendiri. Kita memiliki kuasa dan penyertaan-Nya di dalam kita melalui Roh Kudus. Karena salib, kita tak pernah berjalan sendiri mengarungi penderitaan dan pencobaan, tetapi kita dapat mengatasinya bersama Kristus dan hidup dalam kemenangan, bukan kekalahan terus-menerus.
Karunia Roh Kudus
Berkat kemurahan Tuhan kepada gereja meliputi karunia-karunia rohani yang memastikan tubuh Kristus dapat bertumbuh dan membangun dalam kasih. Karunia-karunia rohani adalah kemampuan-kemampuan ilahi yang memperlengkapi kita untuk melayani Tuhan secara efektif. Meskipun diberikan kepada setiap orang percaya secara individu, karunia-karunia ini diberikan untuk kepentingan-bersama gereja (1 Korintus 12:7). Ketika kita bekerja bersama-sama sesuai dengan karunia spesifik tiap-tiap orang, gereja mendapatkan manfaat dan kita mengalami sukacita yang datang dari ketaatan melayani Tuhan.
Oleh karena itu, setiap kita perlu menemukan karunia-karunia rohani kita dan mulai memakainya untuk melakukan yang Tuhan rancangkan untuk kita lakukan. Menjadi penatalayan yang baik atas karunia-karunia kita membutuhkan lebih dari sekadar duduk di bangku gereja setiap hari Minggu. Tak peduli betapa sedikitnya yang kita pikir dapat kita berikan, Tuhan ingin kita sedia dan setia melayani. Alih-alih mencari alasan karena latar belakang yang sulit, punya kelemahan atau kegagalan di masa lalu, kita harus mengupayakan yang terbaik dan percaya bahwa Tuhan bekerja melalui kita.
Karunia-karunia untuk Gereja
Tuhan juga telah mengaruniakan berkat-berkat lain kepada gereja sebagai tubuh korporat-Nya. Kita sebagai umat-Nya tidak bisa membanggakan apa pun, dan gereja juga tidak dapat berbuat apa-apa tanpa dimampukan oleh kuasa supernatural-Nya. Semua yang diperlukan gereja disediakan oleh Kepalanya, yaitu Yesus Kristus.
- Para pemimpin berkarunia. Setelah Yesus naik ke surga, Dia mengaruniakan rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus dalam melayani dan bertumbuh mencapai kedewasaan (Efesus 4:11-13). Rasul-rasul dan nabi-nabi menuliskan pewahyuan ilahi yang sekarang kita miliki dalam Alkitab Perjanjian Baru, dan para pemberita Injil dan gembala-pengajar melanjutkan pekerjaan pembangunan tubuh Kristus.
- Firman Tuhan. Kitab Suci menyebut gereja sebagai “tiang penopang dan dasar kebenaran” (1 Timotius 3:15). Itu sebabnya mengajarkan firman Tuhan merupakan prioritas utama bagi para gembala. Itulah juga sebabnya umat Tuhan harus berjuang menyatakan kehidupan Kristus setiap waktu, dengan segenap kasih dan kerendahan hati, di dalam komunitas mereka, agar kebenaran menjadi nyata (Matius 5:14-16).
- Orang percaya dalam Kristus memiliki relasi dengan satu sama lain yang melampaui segala hambatan sosial (Galatia 3:26-28). Kesamaan kita adalah karena Tuhan Yesus sendiri, yang menyatukan kita semua di dalam kasih.
- Sebelum disalibkan, Yesus berjanji kepada para murid-Nya bahwa Dia akan memberikan apa saja yang mereka minta dalam nama-Nya (Yohanes 14:13-14).
- Yesus meninggalkan dua sakramen kepada gereja-Nya sebagai tanda peringatan. Baptisan melambangkan keselamatan kita, ketika kita mati bagi dosa dan dibangkitkan untuk hidup dalam Kristus (Roma 6:4), dan Perjamuan Kudus menolong kita memperingati kematian-Nya dan menantikan kedatangan-Nya kembali (1 Korintus 11:24-26).
Semua karunia luar biasa ini harus memotivasi kita untuk menyembah Tuhan, yang telah melengkapi gereja-Nya secara berkelimpahan dengan segala berkat rohani. Karena kebaikan-Nya, kita tak kekurangan apa pun. Oleh karena itu, sungguh suatu kehormatan jika kita hidup dengan rendah hati bersama-Nya, melayani Dia dengan sukacita, dan membagikan dengan cuma-cuma berita keselamatan dalam Kristus kepada dunia.
Refleksi
Salib: Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa kita terhubung sangat erat dengan Kristus melalui keselamatan, bahwa kita sudah mati bersama dengan Dia—manusia lama kita sudah disalibkan, namun kita masih bergumul dengan dosa. Dan bahwa juga, kita sudah dinyatakan benar, tetapi kita tahu pikiran, sikap, perkataan dan perbuatan kita tidak selalu saleh. Paulus menjelaskan pergumulan ini di Roma 7:15-25.
- Bagaimana Anda mengidentikkan diri dengan keadaan ini?
- Dosa-dosa tertentu apa yang tampaknya masih menguasai, meskipun Anda membencinya?
- Bagaimana memahami posisi Anda dalam Kristus menolong Anda untuk berdiri teguh dalam menghadapi dosa?
Karunia-karunia rohani: Karunia-karunia rohani tertulis di Roma 12:6-8, 1 Korintus 12:8-11, dan Efesus 4:11-12.
- Manakah dari karunia-karunia ini yang Anda pikir Anda miliki? Bagaimana Anda sedang menggunakannya?
- Jika karunia-karunia diperlukan untuk kebaikan bersama, menurut Anda apa yang terjadi jika sebagian anggota gereja tidak menggunakan karunia-karunia mereka?
- Bayangkan seperti apa jadinya gereja Anda jika semua anggotanya melayani di bidang karunia mereka masing-masing.
Karunia-karunia untuk Gereja: Tinjaulah daftar karunia-karunia yang diberikan Kristus kepada gereja. Apa yang dinyatakan berkat-berkat ini tentang kasih dan kepedulian-Nya pada tubuh-Nya? Kebutuhan Anda yang mana saja yang dipenuhi Kristus melalui karunia-karunia yang indah ini?
Doakan
Bapa, terima kasih karena anugerah-Mu nyata di salib Kristus dan memberiku keselamatan. Sekarang aku mohon Engkau melanjutkan pekerjaan anugerah-Mu di dalamku dengan melatih aku untuk menolak kefasikan dan hasrat duniawi dan hidup benar di zaman sekarang ini. Tolonglah aku agar bertumbuh dalam kasih bagi Kristus dan umat-Nya, dan biarlah kasih karunia-Mu mengalir melalui aku ketika aku melayani dengan menggunakan karunia-karunia rohaniku. Aku panjatkan doa ini dalam nama Yesus dan bagi kemuliaan-Mu. Amin.
Renungkan
- Salib: Roma 6:1-23; Kolose 2:9-15, 3:1-17
- Karunia-karunia Rohani: 1 Petrus 4:10-11
- Karunia-karunia untuk Gereja: Kisah Para Rasul 2:41-47
Lakukan
Jika Anda merasa sedang kalah dalam perjuangan melawan dosa meskipun faktanya Alkitab berkata Anda sudah mati bagi dosa, cobalah doakan ayat-ayat Alkitab seperti Efesus 4:22-32 atau Kolose 3:1-17, yang keduanya menegaskan kerinduan-kerinduan Tuhan atas Anda. Setiap kali Anda berdoa sesuai kehendak-Nya, Anda boleh yakin Dia akan menjawab (1 Yohanes 5:14-15).
Apakah Anda belum mengetahui apa saja karunia-karunia Anda? Jika demikian, bandingkanlah cara Anda menanggapi situasi atau kebutuhan dengan yang tertulis di Roma 12:6-8. Tetapi juga ingatlah bahwa karunia-karunia ditemukan ketika Anda mau terlibat dan melayani. Seringkali orang lain dapat membantu Anda mengenali bidang-bidang spesifik karunia Anda.