Cara Melatih Roh Anda

(Tim Rhodes)

Kehidupan sehari-hari penuh dengan kesempatan-kesempatan untuk menyadari Tuhan.

Ketika seseorang di dekat Anda bersin, apa yang terjadi? Anda mungkin berucap, “Bless you” (Tuhan memberkatimu). Hmm, tetapi apa yang Anda maksudkan dengan ucapan itu? Jika saya meminta Tuhan memberkati Anda, berarti saya meminta Dia bertindak dalam hidup Anda dengan cara tertentu untuk kebaikan Anda. Jadi lain kali saat Anda berkata, “Tuhan memberkatimu,” ingatlah bahwa Anda sedang meminta Tuhan bertindak dalam kehidupan orang itu.

Bagi kebanyakan dari kita, mengucapkan “God bless you” (Tuhan memberkatimu) kepada orang lain sering sudah menjadi refleks yang hampir tak disadari – untuk sekadar mengisi kekosongan/situasi yang canggung. Bagi banyak orang ritual itu sama sekali sudah kehilangan maknanya. Tetapi bagi orang yang memerhatikan perkara-perkara Tuhan, sungguh menakjubkan menghayati semua referensi tentang Tuhan dalam situasi-situasi yang biasa. Sebagai contoh, kata “holiday” (hari raya) berasal dari gabungan kata “holy” (suci) dan “day” (hari), yang menunjukkan tentang hari yang penting dalam peribadatan. Bahkan juga kata “goodbye” yang merupakan kependekan dari frasa “God be with you” (Tuhan besertamu).

Di satu sisi, patut disesalkan juga jika kita telah melemahkan istiIah-istilah ini dengan terlalu sering mengucapkannya tanpa berpikir. Dengan membiarkan pengucapannya yang berulang-ulang hanya sebagai gerakan hati secara otomatis yang pada akhirnya tidak bermakna, kita kehilangan kesempatan untuk menyadari Tuhan dalam rutinitas kita sehari-hari – untuk terhubung dengan Bapa yang penuh kasih dan bahkan menyalurkan kasih-Nya kepada orang lain sebagai dampaknya.

Salah satu cara agar kita dapat memanfaatkan kesempatan-kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, entah ketika ada orang bersin, saat mengucapkan selamat tinggal, atau pun mengikuti suatu kebiasaan lain, adalah dengan mempraktikkan yang disebut “doa nafas” – seperti menghafalkan bagian/ayat Alkitab yang pendek atau frasa singkat yang membuat hati kembali berfokus pada Tuhan.

Orang Kristen sudah menggunakan doa-doa ini sejak pada masa-masa awal gereja dan untuk alasan yang baik: Doa-doa nafas ini membuat kita tetap menyadari – dan bahkan terhubung dengan – Roh Kudus dalam hidup kita. Sama seperti reaksi kita terlatih saat ada orang bersin, kita juga bisa melatih roh kita untuk berdoa dengan kesiapan dan keseringan yang lebih besar, sampai doa menjadi bagian dari hidup kita seperti halnya bernapas.

Meskipun kebiasaan berucap “God bless you” (Tuhan memberkatimu) sebagian besar sudah menjadi kebiasaan, namun jika kita menyadari apa yang kita ucapkan, momen-momen seperti ini pun bisa menjadi pengingat untuk berhenti sejenak dan terhubung — dengan Tuhan dan dengan orang-orang yang kita berkati.