Kemurahan Hati

Thanksgiving Day (Hari Pengucapan Syukur) adalah hari ketika kita mempersembahkan syukur kepada Allah atas segala berkat yang Dia limpahkan kepada kita. Saat ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk kita memikirkan bagaimana kita bisa menunjukkan kemurahan hati kepada orang lain. Sebagai orang Kristen, kita harus berusaha mengikuti teladan Kristus dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal memberi.

Di dalam Lukas 6:38, Yesus berkata, “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Menarik bahwa ayat ini tidak berbicara tentang apa yang harus diberikan. Ayat ini sering dikaitkan dengan persembahan uang, tetapi konteksnya menunjukkan bahwa Yesus sedang berbicara tentang banyak hal lain – memberkati dan mengasihi orang lain, berbuat baik, meminjamkan, menunjukkan kemurahan, dan menahan diri untuk tidak menuntut hak-hak kita (Lukas 6:27-38).

Jadi, bagaimana Anda bisa menemukan kesempatan untuk menunjukkan kemurahan hati? Bisa jadi dengan memberi uang untuk memenuhi suatu kebutuhan – atau menyediakan waktu untuk mendengarkan. Barangkali Anda juga bisa lebih terbuka untuk memberkati orang yang memperlakukan Anda dengan buruk, atau menunjukkan belas kasihan di tengah kecenderungan alami untuk menghakimi. Mungkin bagian paling menohok dari ayat ini adalah bahwa Anda akan dihakimi menurut standar penghakiman yang Anda terapkan sendiri.

Mengembangkan sikap murah hati menuntut kita untuk mengalihkan pandangan kita dari diri sendiri dan berfokus pada Allah – dan orang lain. Saya berdoa kiranya renungan-renungan bulan ini dapat menolong Anda menemukan cara-carauntuk dipakai Tuhan memberkati orang lain.